Terpikat Roti Jari Yozgat, Favorit di Turki

Rep: mgrol135/ Red: Ani Nursalikah

Ahad 01 May 2022 17:05 WIB

Roti jari Yozgat di Turki, 22 April 2022. Roti Yozgat menggunakan adonan sourdough. Foto: AA Photo Roti jari Yozgat di Turki, 22 April 2022. Roti Yozgat menggunakan adonan sourdough.

REPUBLIKA.CO.ID, YOZGAT -- Roti jari khas kota Yozgat, Turki yang dibuat dengan sourdough (adonan roti fermentasi) menjadi menu wajib di sebagian hidangan, terutama sarapan.

Adonan dibagi menjadi empat bagian yang sama setelah menguleni tepung yang dikombinasikan dengan dedak dan sourdough. Pada awal dan akhir proses peregangan, potongan-potongan adonan ini disatukan membentuk oval.

Baca Juga

Dilansir dari Daily Sabah pada Selasa (26/4/2022), roti itu disebut roti jari karena terlihat seperti jari-jari tangan dengan cara ini. Roti dibuat dengan memasukkannya ke dalam oven batu di atas api kayu. Roti ini terdaftar di Kantor Paten dan Merek Dagang Turki. Roti ini biasanya dimakan panas.

Baker Bekir Kırdemir (57 tahun), yang telah membuat roti jari selama 40 tahun di Yozgat, mengatakan kepada Anadolu Agency ia melanjutkan warisan nenek moyangnya sebagai pembuat roti generasi ketiga setelah kakek dan ayahnya. Dia menyatakan sejarah roti ini sudah ada sejak bertahun-tahun yang lalu, Kırdemir menjelaskan rasa yang berusia berabad-abad ini unik di kota ini.

"Ini adalah roti alami yang seluruhnya dibuat dengan sourdough. Tepungnya istimewa, rasio dedaknya lebih tinggi dan rasio garamnya lebih sedikit dari roti lainnya. Roti dibentuk dengan menggabungkan empat potong adonan. Dipanggang dalam 260 gram dalam oven dan bara api kayu pada suhu 260 derajat Celsius hingga 270 derajat Celsius (500 derajat hingga 518 derajat Fahrenheit) setidaknya selama 20 menit," jelasnya.

Melihat roti jari sebagian besar lebih disukai untuk sarapan, Kırdemir mengatakan bahwa warga yang tinggal di luar negeri juga membawa banyak roti saat mereka meninggalkan kota. Kırdemir menyatakan hadiah terindah dari masyarakat Yozgat adalah roti.

“Hidangannya dimakan dengan keju, keju Tulum, pastrami, krim dan madu. Kami ingin semua orang yang datang ke Yozgat untuk mencicipi roti ini,” jelasnya.

Ismail Basol, salah satu warga kota, juga menyatakan mereka biasanya sarapan dengan roti bakar dan dibawa pulang dari toko roti dalam keadaan panas. Senada dengan itu, Ahmet Basol menyatakan mereka lebih memilih roti bakar untuk sarapan, terutama di akhir pekan.

“Kami terbiasa dengan roti jari di Yozgat. Kami seperti harus membelinya seminggu sekali,” tambahnya.

https://www.dailysabah.com/life/food/centennial-flavor-yozgats-finger-buns-enchant-all-who-taste-them

Terpopuler