Sabtu 30 Apr 2022 11:32 WIB

Indonesia dan Jepang Bahas Upaya Peningkatan Hubungan Bilateral

Jepang ingin lanjutkan kerja sama di sejumlah proyek seperti MRT dan smart city

Red: Esthi Maharani
Pekerja menyelesaikan pengerjaan proyek MRT Fase 2 segmen CP203 Glodok - Kota di Kawasan Glodok, Jakarta, Kamis (16/12). Dalam proses pembangunan Proyek MRT Fase 2 tersebut akan dilakukan pemasangan sensor guna memantau kondisi bangunan sekaligus mencegah kerusakan pada cagar budaya di sekitar proyek pembangunan. Untuk saat ini Perkembangan pembangunan MRT Fase 2 segmen C203 telah mencapai 5,869 persen. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pekerja menyelesaikan pengerjaan proyek MRT Fase 2 segmen CP203 Glodok - Kota di Kawasan Glodok, Jakarta, Kamis (16/12). Dalam proses pembangunan Proyek MRT Fase 2 tersebut akan dilakukan pemasangan sensor guna memantau kondisi bangunan sekaligus mencegah kerusakan pada cagar budaya di sekitar proyek pembangunan. Untuk saat ini Perkembangan pembangunan MRT Fase 2 segmen C203 telah mencapai 5,869 persen. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Indonesia Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida membahas upaya kedua negara untuk meningkatkan hubungan bilateral.

"Jadi melalui kunjungan ini, kami sangat bahagia bisa terus menjalin hubungan baik dengan Presiden Jokowi, dan dia (PM Kishida) juga menyampaikan keinginan untuk memperdalam hubungan bilateral," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Jepang Ono Hikariko dalam konferensi pers terkait beberapa hal yang disampaikan oleh PM Jepang dalam kunjungannya ke Indonesia, di Istana Bogor, Jumat (29/4/2022).

Jubir Ono Hikariko menyebutkan bahwa upaya untuk meningkatkan hubungan bilateral itu disampaikan menjelang 65 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang. Terkait hubungan bilateral kedua negara, Jubir Ono menyampaikan pernyataan Presiden Jokowi bahwa Jepang merupakan mitra penting bagi Indonesia. Oleh karena itu, Presiden Jokowi ingin kedua negara dapat meningkatkan berbagai proyek kerja sama di bidang investasi perdagangan, pengembangan infrastruktur serta kerja sama maritim, perikanan dan industri.

Jubir Ono mengatakan bahwa PM Kishida menyambut baik keinginan tersebut sehingga kerja sama itu diharapkan dapat meningkatkan perekonomian kedua negara melalui perluasan ekspor Indonesia. Selain itu, Jepang juga, katanya, ingin melanjutkan kerja sama di sejumlah proyek, seperti pembangunan MRT, Smart City dan juga pengembangan di bidang keuangan.

"Dia (PM Kishida) juga menyebutkan bahwa Jepang ingin terus mendukung pembangunan kapasitas untuk keselamatan maritim Indonesia, sehingga Indonesia dapat memastikan keamanan dan stabilitas wilayahnya, termasuk keamanan siber di laut," kata Jubir Ono.

Lebih lanjut, Ono menyebutkan bahwa PM Kishida juga ingin bekerja sama lebih lanjut dengan Indonesia terkait upaya untuk mencapai transisi energi. Selain kepada Indonesia, dukungan serupa juga diberikan kepada negara-negara lain di Asia dalam upaya serupa untuk mencapai transisi energi.

PM Kishida, kata Ono, juga menyampaikan apresiasi kepada Indonesia atas penyediaan batu bara oleh Indonesia kepada Jepang. Untuk itu, Jepang berharap kedua negara dapat bekerja sama lebih erat lagi untuk meningkatkan ketahanan dan keamanan di sektor energi.

Terkait investasi, Ono menyebutkan bahwa Jepang merupakan investor terbesar bagi Indonesia. Oleh karena itu, Presiden Jokowi, kata Ono, ingin Jepang meningkatkan investasinya di sektor otomotif dan sektor energi di Indonesia.

Menanggapi harapan tersebut, Ono mengatakan bahwa PM Kishida menyambut dialog di sektor publik dan swasta di kedua negara terkait investasi di sektor otomotif dan energi dan teknologi digital.

"Jepang siap mendukung pembangunan rantai pasokan yang tangguh dan juga mendukung upaya negara-negara di Asia untuk mengatasi masalah sosial dengan memanfaatkan teknologi digital," kata Ono, menyampaikan pernyataan PM Kishida.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement