Ahad 01 May 2022 21:43 WIB

Timnas Triatlon Berlebaran di Pelatnas Demi SEA Games Vietnam

Tim pelatih telah menyusun program untuk mendapatkan peak performance.

Red: Endro Yuwanto
 Para peserta dari berbagai negara berlari menuju laut ketika mengikuti triatlon/ilustrasi.
Foto: Antara/Satya Bati
Para peserta dari berbagai negara berlari menuju laut ketika mengikuti triatlon/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas triatlon Indonesia merayakan hari raya Lebaran di pemusatan latihan nasional (pelatnas) di Bandung, Jawa Barat. Ini dilakukan demi persiapan menuju SEA Games Hanoi, Vietnam, 12-23 Mei 2022.

"Atlet tidak mudik dan pelatih telah memberikan kesempatan kepada mereka bertemu keluarga sebelum bulan Ramadhan," kata manajer timnas triatlon Dika Chrisna Irzandi, Ahad (1/5/2022).

Baca Juga

Dika juga mengungkapkan pelatnas kali ini cukup ketat karena kondisi masih dalam pandemi Covid-19. Sejauh ini, lanjut dia, atlet yang tengah dipersiapkan untuk SEA Games Hanoi juga sangat disiplin menjalankan program dari pelatih, meski selama Ramadhan para atlet tetap menjalankan puasa.

"Selama puasa program latihan menyesuaikan. Mereka berpuasa dan ketika sahur pun ketat. Pelatih dan tim nutrisionis itu menyiapkan makanan dari pukul 03.30 dan mereka terus makan sampai sesaat azan Subuh," jelas Dika.

Tim pelatih telah menyusun program untuk mendapatkan peak performance saat berlomba pada pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara edisi ke-31 itu bergulir. Federasi Triathlon Indonesia (FTI) menyiapkan delapan atlet untuk turun pada empat nomor perlombaan yakni triatlon putra dan putri (renang, lari, sepeda), serta dwilomba putra dan putri (lari dan sepeda) pada SEA Games Hanoi.

Dari sektor putra ada Jauhari Johan, Rudi Febriade, Ronald Bintang Setiawan, dan Aloysius Reckyardo Mardian. Sementara untuk putri yakni Eva Desiana, Zahra Bulan Aprillia Putri, Nethavani Octaria, dan Inge Prasetyo.

Terkait pemberangkatan, rencananya Jauhari Johan dan kawan-kawan bertolak ke Vietnam pada 6 Mei 2022. "Perlombaannya pada 14-15 Mei. Jadi kami berangkat lebih awal agar atlet aklimatisasi atau adaptasi dengan cuaca, kelembapan suhu. Jadi diharapkan pas waktunya berlomba sudah adaptif dengan kondisi di sana," jelas Dika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement