Senin 02 May 2022 10:03 WIB

Khatib Sholat Id di Masjid Istiqlal Serukan Pesan Kerukunan

'Kemajemukan menjadi tantangan bagi kita semua karena rawan timbulkan konflik.'

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ratna Puspita
Suasana Sholat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Senin (2/5/2022). Khatib sholat Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Noor Achmad menyerukan pesan kerukunan antarwarga Indonesia.
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Suasana Sholat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Senin (2/5/2022). Khatib sholat Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Noor Achmad menyerukan pesan kerukunan antarwarga Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Noor Achmad ditunjuk sebagai Khatib pada sholat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Senin (2/5/2022). Prof Noor menyerukan pesan kerukunan antarwarga Indonesia. 

Prof Noor menekankan pentingnya jalinan persaudaran antar sesama penduduk Indonesia. Ia berharap rasa saling memahami terus ditingkatkan bagi sesama anak Indonesia. 

Baca Juga

"Persaudaraan itu penting karena kita sesama manusia dan sesama anak bangsa. Keragaman disikapi dengan saling memahami dan mengerti," kata Prof Noor saat menyampaikan khutbahnya. 

Prof Noor menyatakan, Indonesia adalah negara terdiri multietnik dan agama. Menurutnya, hal itu merupakan anugerah dari Allah bagi Indonesia.

"Kemajemukan menjadi tantangan bagi kita semua karena rawan timbulkan konflik," ujar Noor. 

Noor optimistis warga Indonesia dapat terus memperkuat jalinan persaudaran. Hal ini, lanjut Noor, dapat terlihat ketika muncul musibah. Pada saat itu, warga Indonesia akan saling bahu-membahu. 

"Dalam konteks sosial, Indonesia terbukti hadapi musibah dengan semangat gotong royong. Misal dalam hadapi pandemi saling kasih alat kesehatan, saat bencana guguran Semeru bisa kumpulkan dana sosial yang besar," ucap Noor. 

Selain itu, Noor berharap umat Muslim meresapi ajaran Islam soal persatuan sebaik mungkin. Ia mencontohkan bahwa Islam tak membedakan Bilal dengan Abu Bakar. Padahal keduanya berbeda status sosial. 

"Islam satukan anak Adam dalam 1 prinsip kemanusiaan. Bilal orang Etiopia bisa duduk bareng dengan Abu Bakar seorang bangsawan," kata Noor. 

Noor juga merujuk Perjanjian Madinah sebagai wujud nyata persatuan. Noor mengungkapkan semangat persatuan itulah ditiru yang oleh para pendiri bangsa Indonesia. 

"Melalui perjanjuan Madinah, Rasul bangun masyarakat multi agama multi etnik dalam satu. Ini yang dasari pendiri bangsa. Mereka sepakat Indonesia negara kesatuan untuk ciptakan kerukunan," tutur Noor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement