Rabu 04 May 2022 07:24 WIB

Klopp Sebut Keberhasilan Lolos ke Final Liga Champions Musim Ini Seperti Kali Pertama

Klopp sebelumnya sudah tiga kali mendampingi tim asuhannya ke final Liga Champions.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah
Pelatih Liverpool Juergen Klopp saat mendampingi timnya menghadapi Villarreal pada leg kedua semifinal Liga Champions di Estadio de la Ceramica, Rabu (4/5/2022) dini hari WIB.
Foto: EPA-EFE/Biel Alino
Pelatih Liverpool Juergen Klopp saat mendampingi timnya menghadapi Villarreal pada leg kedua semifinal Liga Champions di Estadio de la Ceramica, Rabu (4/5/2022) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juergen Klopp menilai pencapaian lolos ke final Liga Champions untuk kali keempat selama karier kepelatihannya terasa seperti pengalaman baru. Sebab Liverpool bangkit dari ketertinggalan dua gol melawan Villarreal untuk mengamankan kemenangan 3-2 di Estadio de la Ceramica, Rabu (4/5/2022) dini hari WIB. Kemenangan ini membuat agregat keunggulan Liverpool di semifinal menjadi 5-2.

"Rasanya seperti yang pertama dalam 20 (tahun)," kata Klopp kepada BT Sport, dikutip Sky Sports

Baca Juga

Klopp memimpin Borussia Dortmund ke final Liga Champions pada 2013. Setelahnya, ia membawa Liverpool ke partai puncak perebutan trofi si Kuping Besar pada 2018 dan 2019. 

"Ini luar biasa, karena kami jelas membuatnya sedikit sulit untuk diri kami sendiri, tetapi kami tahu hal-hal semacam ini bisa terjadi," ujarnya.

Liverpool menuju final di Paris untuk menghadapi Real Madrid atau Manchester City, yang memainkan leg kedua mereka di Madrid pada Kamis (5/5/2022) dini hari WIB. City bermodal keunggulan tipis 4-3.

Tim asuhan Klopp dikejutkan oleh penjagaan agresif Villarreal pada babak pertama yang membuat mereka keluar dari permainan menekan mereka sendiri. Klopp mengakui ia kesulitan menemukan sisi positif dari permainan timnya sepanjang 45 menit pertama.

"Kami tahu apa yang salah karena sudah jelas, tetapi kami tidak memiliki situasi untuk menunjukkan kepada mereka di mana kami melakukannya dengan benar," jelas Klopp. "Saya berkata (kepada staf saya) 'temukan satu di mana kami melakukannya dengan baik dan kami dapat menunjukkannya', dan kami masuk dan mereka berkata 'tidak, kami tidak memilikinya'," imbuhnya.

Masuknya pemain sayap Kolombia Diaz saat turun minum tampaknya menghidupkan serangan Liverpool. "Jelas Luis, pemain seperti apa dia, tapi ini bukan tentang siapa yang masuk, ini tentang bagaimana kami mulai bermain," jelas Klopp.

Pelatih berusia 54 tahun itu mengatakan dia tidak memiliki preferensi tentang tim manapun yang akan dihadapi the Reds di final pada 29 Mei di Paris. Menurut dia, Madrid atau City sama-sama lawan tangguh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement