Muslim Ukraina Rayakan Idul Fitri di Bawah Bayang-Bayang Bom Rusia

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah

Kamis 05 May 2022 08:14 WIB

Masjid Sultan Suleiman di Kota Mariupol Ukraina. Muslim Ukraina Rayakan Idul Fitri di Bawah Bayang-Bayang Bom Rusia Foto: istimewa Masjid Sultan Suleiman di Kota Mariupol Ukraina. Muslim Ukraina Rayakan Idul Fitri di Bawah Bayang-Bayang Bom Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Muslim Ukraina menghadapi Ramadhan yang sulit dan emosional, dengan perayaan Idul Fitri dibayangi oleh kekerasan dan pertempuran. Mereka terus mencari perlindungan dari pertempuran yang berkepanjangan.

Saat Muslim di seluruh dunia merayakan Idul Fitri menandai akhir bulan Ramadhan, bagi Muslim Ukraina itu adalah perayaan yang pahit. Banyak dari mereka yang hanya menghabiskan bulan puasa sebagai pengungsi atau berjuang di garis depan melawan invasi Rusia, hanya untuk berbuka puasa selama jeda perang.

Baca Juga

Banyak pengungsi internal di Ukraina, terpisah dari keluarga mereka. Yang lain memeluk Islam di kemudian hari dan terpisah dari keluarga spiritual mereka, komunitas Muslim Kyiv. Pada Idul Fitri ini , sementara umat Islam merayakan fakta negara mereka selamat dari invasi Rusia awal, mereka memasuki masa depan yang tidak pasti, tidak yakin di mana mereka akan menghabiskan Ramadhan berikutnya.

Muslim Ukraina

Sebelum pencaplokan Semenanjung Krimea 2014, Muslim terdiri dari sekitar satu persen dari populasi Ukraina. Sementara Kantor Statistik Ukraina tidak memiliki angka yang tersedia, Sheikh Said Ismagilov, mufti, atau pemimpin spiritual Muslim Ukraina, memperkirakan jumlahnya mendekati satu juta sebelum invasi 2022.

Sebagian besar Muslim Ukraina adalah Tatar Krimea, komunitas asli Semenanjung, dan Muslim lainnya dari bekas Uni Soviet atau Rusia, termasuk Azeri, Uzbek, dan Muslim yang melarikan diri dari Kaukasus Utara dan kekacauan di sana.

Muslim Ukraina juga termasuk mereka yang mungkin dibesarkan dalam keluarga Kristen atau sekuler dan memeluk Islam di kemudian hari. Komunitas ini juga terdiri dari imigran Muslim Arab, Turki, atau Asia Selatan. 

Setelah aneksasi Krimea, sebagian besar Muslim Ukraina tinggal di ibu kota Kyiv. Semua Muslim ini berkumpul untuk sholat Jumat di Kyiv sebelum perang, dan buka puasa tahun lalu, termasuk makanan pembuka dari biryani hingga mansaf Palestina. Hampir semua Muslim Ukraina mengungsi karena perang.