Sabtu 07 May 2022 17:33 WIB

Koalisi Arab Kembalikan Tahanan Houthi ke Yaman dalam Inisiatif Kemanusiaan 

Genjatan senjata Perang Yaman antara koalisi Arab Saudi dan Houthi masih berlangsung

Rep: mgrol135/ Red: Nashih Nashrullah
Kelompok pemberontak Houthi Yaman. Genjatan senjata Perang Yaman antara koalisi Arab Saudi dan Houthi masih berlangsung
Foto: AP
Kelompok pemberontak Houthi Yaman. Genjatan senjata Perang Yaman antara koalisi Arab Saudi dan Houthi masih berlangsung

REPUBLIKA.CO.ID, ADEN – Koalisi Arab mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada Jumat (6/5/2022) bahwa sebuah pesawat yang membawa 40 narapidana Houthi menuju ke Yaman dan mendarat di Aden. Hal ini sebagai bagian dari misi kemanusiaan Arab Saudi. 

 

Baca Juga

Menurut pembaruan terbaru, sejumlah tahanan yang tidak dilaporkan tiba di Aden, Yaman, dengan Saudi Press Agency (SPA) resmi mencatat bahwa "pejuang asing" akan diserahkan ke kedutaan negara mereka. 

 

Pernyataan tersebut menyebutkan, pengangkutan udara akan dilakukan dalam tiga fase ke kota Sanaa dan Aden di Yaman, dan menambahkan bahwa total 108 tahanan akan dibebaskan. 

 

Sementara itu koresponden Al Arabiya pada Jumat (6/5/2022), melaporkan semua tahanan akan dipindahkan ke Yaman sebelum pergantian hari dengan pesawat Palang Merah. 

 

Koalisi Arab mengumumkan pada 28 April bahwa mereka akan membebaskan 163 tahanan Houthi yang berpartisipasi dalam operasi tempur melawan Kerajaan, juga dalam “inisiatif kemanusiaan.” 

 

Kantor berita resmi Saudi Press Agency (SPA) menambahkan, para tahanan pernah terlibat dalam operasi tempur melawan Kerajaan.  

 

Juru Bicara Koalisi Brigjen, Jenderal Turki al-Maliki mengatakan pemindahan itu merupakan bagian dari upaya untuk mengakhiri krisis di Yaman dan mencapai perdamaian.

 

Hal itu terjadi ketika koalisi berusaha untuk memperkuat upaya bersama untuk mempertahankan gencatan senjata yang ditengahi PBB, yang mulai berlaku pada 2 April.

 

Gencatan senjata yang lemah, yang dimulai pada hari pertama bulan suci Ramadhan, sebagian besar terus diadakan, menawarkan secercah harapan di Yaman yang dilanda perang.

 

Utusan Khusus Amerika Serikat untuk Yaman, Tim Lenderking, mengatakan gencatan senjata adalah "langkah pertama" untuk gencatan senjata permanen dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada April.

 

“Jika komunitas internasional dan partai-partai dapat bekerja sama, ini dapat dibangun menjadi gencatan senjata yang langgeng dan proses politik inklusif yang pada akhirnya membentuk Yaman baru,” ucap Lenderking dalam wawancara tersebut.

 

Gencatan senjata telah menyebabkan kapal tanker minyak tiba di pelabuhan Hodeida, berpotensi mengurangi kekurangan bahan bakar di Sanaa dan di tempat lain.

 

Gencatan senjata juga melibatkan kesepakatan untuk melanjutkan penerbangan komersial keluar dari Bandara Sanaa untuk pertama kalinya dalam enam tahun.

 

 

Sumber: alarabiya     

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement