Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sutanto

Halal Bi Halal MTsN 3 Bantul, “Sarana Membersihkan Dosa”

Info Terkini | Sunday, 08 May 2022, 09:33 WIB
Suasana Halal Bi Halal Keluarga Besar MTsN 3 Bantul, Sabtu (7/5/2022)

Dosa seorang mukmin yang melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan telah diampuni Allah. Namun dosa terhadap sesama manusia harus dibersihkan dengan saling meminta maaf. Tradisi Halal bi halal atau syawalan menjadi sarana yang tepat untuk membersihkan dosa pada sesama.

Hal tersebut disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren Al Imdad Kauman Wijirejo Pandak Bantuk, KH. Ahmad Murod, S,Ag dalam acara Halal Bi Halal Keluarga Besar MTsN 3 Bantul , bertempat di kediaman Kepala Madrasah, Sugeng Muhari, S.Pd.,SI , Ngeblak, Wijirejo, Pandak, Bantul, Sabtu (7/5/2022).

Waka Humas MTsN 3 Bantul, Setiyono, S.Ag menjelaskan, acara tersebut dihadiri sekitar 70 orang terdiri: Pengawas Kemenag Bantul, Drs. H. Mugiyanta, MSI, Ketua Komite, H. Turmudzi, Guru/ Pengawai TU beserta suami/ istri serta pengampu ekstra kurikuler.

Acara digelar sebagai media silaturahiim warga madrasah untuk bisa saling mengakrabkan diantara keluarga, dan ajang saling bermaafan terhadap khilaf dan dosa dalam pergaulan sehari-hari. Acara yang dipandu Guru Akidah Akhlak, Suroto, S.Pd,I diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur`an oleh Pengampu Tahfiz, Widiastuti, Tahlil dipimpin Kaum Rois Dusun Ngeblak, Suratmin, Ikrar Syawalan dipimpin Drs. Sutanto, Sambutan Kepala Madrasah dan Tausiah.

Sugeng Muhari mengucapkan terimakasih kepada segenap tamu yang telah berkenan hadir dan meminta maaf bila ada hal yang kurang dalam penyelenggaraan acara tersebut.

“Selaku tuan rumah dan Kepala Madrasah saya sangat berbahagia, kita bisa berkumpul dalam majelis yang mulia ini. Setelah dua tahun lamanya acara seperti ini tidak bisa dilaksanakan, alhamdulillah sekarang bisa digelar. Semoga momen ini menjadi sarana membersihkan diri dari segala noda dosa sehingga kita kembali dalam kesucian dan semakin meningkat iman dan takwa kita,” tutur Sugeng.

Lebih lanjut Ahmad Murod menjelaskan tentang keistimewaan umat Rasulullah Muhammad SAW, meski hanya diberi usia lebih pendek dibanding umat nabi terdahulu, namun setiap kebaikan yang dilakukan dilipatkan sepuluh kali. Sedangkan pada bulan suci Ramadan masih dilipatkan 70 kali.

“Jadi kalau kita melaksanakan kebaikan di saat Ramadan akan menerima kebaikan 700 kali lipat. Sementara kalau kita berbuat salah, Allah memberi kemudahan kita untuk memohon ampun dengan cara istighfar, menyesali dengan bertaubat tak mengulangi lagi kesalahan tersebut. Berbeda dengan umat terdahulu yang langsung diberi azab setelah melakukan dosa,” tegasnya.

Ahmad Murod juga menandaskan pentingnya meminta maaf kepada sesama manusia, karena dosa sesama manusia bisa menghabiskan timbangan amal baik saat di akhirat kelak.

Sebagimana Rasulullah SAW pernah menjelaskan bahwa orang yang bangkrut bukanlah yang habis harta benda ataupun uannya namun orang yg di akhirat membawa banyak amal kebajikan, tetapi pernah dholim, berkata yang tak baik kepada orang lain sehingga nanti akan dimintai pertanggungjawaban di sana. Amal baik yang dimiliki akan diambil untuk membayar kedzoliman yang pernah dilakukan,

“Mari kita jaga sifat-sifat seorang mukmin yaitu suka infak, bersedekah, bisa menahan marah dan mau memberi maaf kepada orang lain agar terjaga iman takwa kita,” pungkas Ahmad Murod.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image