Senin 09 May 2022 16:03 WIB

Luhut: Pandemi Covid-19 Terus Membaik

Kasus harian telah berada di bawah 1.000 kasus selama 25 hari berturut-turut.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, kondisi pandemi Covid-19 di Tanah Air hingga hari ini terus menunjukan perbaikan. Secara nasional, kasus harian telah berada di bawah 1.000 kasus selama 25 hari berturut-turut.

Selain itu, rawat inap nasional juga menunjukan penurunan hingga 97 persen serta tingkat hunian tempat tidur rumah sakit hanya tercatat 2 persen dari keseluruhan tempat tidur yang tersedia. Tak hanya itu, kasus kematian akibat varian Omicron pun juga tercatat mengalami penurunan hingga 98 persen dan angka positivity rate berada di bawah 0,7 persen.

Baca Juga

“Berdasarkan data di atas kami meyakini bahwa kondisi varian Omicron di Indonesia di tengah momen libur Idulfitri yang lalu hingga saat ini masih sangat terkendali,” jelas Luhut saat keterangan pers bersama menteri Kabinet Indonesia Maju di Kantor Presiden, Senin (9/5).

Sementara di wilayah Jawa dan Bali, perkembangan pandemi juga terus menunjukan tren penurunan yang signifikan di seluruh aspek seperti kasus konfirmasi, rawat inap rumah sakit, hingga tingkat kematian di hampir seluruh provinsi di Jawa dan Bali.

Penurunan kasus di seluruh provinsi di Jawa dan Bali hingga hari ini mencapai 99 persen dibandingkan puncak kasus Omicron yang lalu. Seiring dengan semakin terkendalinya kasus Covid-19, pemerintah juga melakukan langkah-langkah relaksasi PPKM secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut.

Perbaikan kondisi pandemi saat ini, kata dia, akibat berbagai langkah-langkah pengendalian yang dilakukan secara efektif. Hal inipun juga berdampak pada kinerja perekonomian di Indonesia.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَجَاهِدُوْا فِى اللّٰهِ حَقَّ جِهَادِهٖۗ هُوَ اجْتَبٰىكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِى الدِّيْنِ مِنْ حَرَجٍۗ مِلَّةَ اَبِيْكُمْ اِبْرٰهِيْمَۗ هُوَ سَمّٰىكُمُ الْمُسْلِمِيْنَ ەۙ مِنْ قَبْلُ وَفِيْ هٰذَا لِيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ شَهِيْدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُوْنُوْا شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِۖ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَاعْتَصِمُوْا بِاللّٰهِ ۗهُوَ مَوْلٰىكُمْۚ فَنِعْمَ الْمَوْلٰى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ ࣖ ۔
Dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu, dan Dia tidak menjadikan kesukaran untukmu dalam agama. (Ikutilah) agama nenek moyangmu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamakan kamu orang-orang muslim sejak dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al-Qur'an) ini, agar Rasul (Muhammad) itu menjadi saksi atas dirimu dan agar kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia. Maka laksanakanlah salat; tunaikanlah zakat, dan berpegangteguhlah kepada Allah. Dialah Pelindungmu; Dia sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.

(QS. Al-Hajj ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement