Senin 09 May 2022 16:47 WIB

Pandemi Terkendali, Luhut: Ekonomi Terjaga, Pengangguran Menurun

Ekonomi Indonesia pada kuartal I 2022 tumbuh 5,01 persen.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Foto: ANTARA/Fransisco Carolio
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, kondisi pandemi Covid-19 secara nasional di Indonesia saat ini masih terkendali. Perbaikan kondisi pandemi di Indonesia ini berdampak pada kinerja perekonomian nasional yang terjaga hingga hari ini.

Ia menyebut, kinerja pertumbuhan ekonomi kuartal I tetap pada posisi yang kuat dan tumbuh 5,01 persen. Hal ini didukung oleh kinerja konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor yang solid meskipun menghadapi varian Omicron.

Baca Juga

“Angka ini relatif baik dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia,” kata Luhut saat keterangan pers bersama menteri Kabinet Indonesia Maju di Kantor Presiden, Senin (9/5/2022).

Luhut menyebut, berbagai langkah efektif yang diambil oleh pemerintah dalam penanganan pandemi ini juga berdampak pada penurunan tingkat pengangguran yang semula berada pada posisi 6,26 persen pada periode Februari 2021 menjadi posisi 5,83 persen pada periode Februari 2022.

“Hal ini membawa dampak yang positif bagi pemulihan ekonomi Indonesia,” tambah dia.

Seiring dengan perbaikan kondisi pandemi saat ini, pemerintah pun akan melakukan langkah-langkah relaksasi PPKM secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut.

Luhut melanjutkan, momentum Idulfitri pun memberikan dampak pemulihan bagi aktivitas ekonomi dan juga mobilitas masyarakat. Mobilitas masyarakat yang keluar rumah tercatat meningkat hingga 48,1 persen.

Selain itu, indeks belanja mandiri juga meningkat hingga 31 persen lebih tinggi jika dibandingkan saat puncak lebaran 2021 lalu.

“Meski tentu ini positif bagi kinerja perekonomian, peningkatan mobilitas dan aktivitas ekonomi yang tinggi juga memiliki risiko berupa penyebaran kasus yang perlu diantisipasi oleh pemerintah,” kata Luhut.

Karena itu, pemerintah akan terus memantau pergerakan kasus selama dua minggu ke depan dengan memperkuat testing dan tracing. Pemerintah juga mengimbau agar mengoptimalkan Work From Home selama beberapa waktu ke depan untuk mengurangi risiko penyebaran virus.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement