Senin 09 May 2022 17:29 WIB

Ukraina Ekspor 1 Juta Ton Biji-bijian di Tengah Invasi Rusia

Ukraina pada musim semi tahun ini menanam 7 juta hektare lahan biji-bijian.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Petani memanen dengan menggabungkan mereka di ladang gandum dekat desa Tbilisskaya, Rusia, 21 Juli 2021. Ukraina telah menanam sekitar 7 juta hektare tanaman musim semi sepanjang tahun ini, atau 25-30 persen lebih sedikit dari pada periode yang sama pada 2021.
Foto: AP/Vitaly Timkiv
Petani memanen dengan menggabungkan mereka di ladang gandum dekat desa Tbilisskaya, Rusia, 21 Juli 2021. Ukraina telah menanam sekitar 7 juta hektare tanaman musim semi sepanjang tahun ini, atau 25-30 persen lebih sedikit dari pada periode yang sama pada 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Ukraina telah menanam sekitar 7 juta hektare tanaman musim semi sepanjang tahun ini, atau 25-30 persen lebih sedikit dari pada periode yang sama pada 2021. Menteri Pertanian Mykola Solskyi pada Senin (9/5/2022) mengatakan, Ukraina telah mengekspor 1,09 juta ton biji-bijian pada April.

Solskyi menggarisbawahi pentingnya ekspor gandum Ukraina melalui Rumania, ketika Rusia memblokade pelabuhan. Tetapi dia mengatakan, ekspor tersebut bisa menjadi rumit dalam dua bulan karena ekspor tanaman gandum baru di Rumania dan Bulgaria. 

Baca Juga

"Kampanye penaburan (benih) berlangsung secara aktif meskipun kesulitan terutama terkait dengan logistik," kata Solskyi.

Solskyi mengatakan, kualitas tanam tahun ini tidak sama dengan tahun lalu. Sementara luas tanam jagung lebih kecil. Solskyi mengatakan, Ukraina menganggap setiap kapal yang membawa gandum melalui pelabuhan Sevastopol di wilayah Krimea telah dicuri. Namun Rusia membantah telah mencuri gandum dari Ukraina.

"Pekerjaan sedang dilakukan agar biji-bijian yang dicuri ini dapat segera disita," ujar Solskyi.

Solskyi menyambut baik "ketertarikan dan pengertian" yang ditunjukkan oleh Rumania atas ekspor gandum Ukraina. Dia mengatakan, pelabuhan Baltik merupakan alternatif yang paling menarik untuk ekspor hasil panen.

Invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari telah menambah volatilitas di pasar keuangan internasional, sehingga menyebabkab kenaikan harga komoditas dan mempengaruhi logistik. Menurut data Dewan Biji-bijian Internasional, Ukraina telah menjadi pengekspor jagung terbesar keempat di dunia pada musim 2020/2021. Ukraina juga merupakan pengekspor gandum nomor enam dunia.

Seorang pejabat badan pangan PBB mengatakan, hampir 25 juta ton biji-bijian terjebak di Ukraina dan tidak dapat meninggalkan negara itu, karena tantangan infrastruktur dan pemblokiran di pelabuhan Laut Hitam. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan, masalah ketahanan pangan global tidak dapat diselesaikan tanpa mengembalikan produksi pertanian Ukraina ke pasar dunia.

Para pejabat pertanian Ukraina mengatakan surplus yang dapat diekspor adalah sekitar 12 juta ton. Sementara para analis mengatakan, persediaan besar Ukraina saat ini tidak akan menyisakan ruang untuk menyimpan hasil panen baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement