Selasa 10 May 2022 14:07 WIB

Jubir Petisi Rakyat Papua Ditangkap pada Hari Demo Tolak DOB

Demo penolakan DOB Papua hari ini digelar di beberapa titik di Kota Jayapura.

Red: Andri Saubani
Sejumlah pengunjukrasa dari berbagai elemen mahasiwa berunjukrtasa di Jalan Buper, Waena, Kota Jayapura, Papua, Selasa (10/5/2022). Aksi tersebut sebagai bentuk penolakan atas pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) di Papua.
Foto: ANTARA/Gusti Tanati
Sejumlah pengunjukrasa dari berbagai elemen mahasiwa berunjukrtasa di Jalan Buper, Waena, Kota Jayapura, Papua, Selasa (10/5/2022). Aksi tersebut sebagai bentuk penolakan atas pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) di Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Antara, Flori Sidebang, Nawir Arsyad Akbar

Juru Bicara Petisi Rakyat Papua (PRP) Jefry Wenda, Selasa (10/5), sekitar pukul 12.28 WIT ditangkap tim gabungan di kawasan Perumnas 4 Jayapura dan langsung dibawa ke Polresta Jayapura Kota untuk diperiksa lebih lanjut. Penangkapan dilaksanakan bertepatan dengan demonstrasi PRP menolak daerah otonom baru (DOB) Papua.

Baca Juga

"Memang benar Jubir PRP sudah ditangkap dan saat ini diperiksa penyidik di Polresta Jayapura Kota," kata Kaops Damai Cartenz Kombes Polisi Muhammad Firman, Selasa.

Pantauan Antara di lapangan, Selasa, demonstrasi penolakan DOB terjadi di beberapa titik di Kota Jayapura yakni Lingkaran Abepura, Expo Waena, dan Perumnas Tiga. Di Jalan Biak, Lingkaran Abepura, Jayapura, sebagian pendemo penolakan DOB dibubarkan oleh anggota TNI dan Polri.

Para pengunjuk rasa mulai berkumpul sekitar pukul 10.00 WIT. Puluhan demonstran itu kemudian dihadang oleh personel Brimob Polda Papua dengan menggunakan mobil water cannon. Namun, beberapa saat kemudian, para demonstran berhasil dibubarkan menggunakan gas air mata.

Sementara itu aktivitas masyarakat di Jalan Biak mulai dilakukan setelah pembubaran massa. Sebelumnya, aktivitas masyarakat di wilayah tersebut sempat terhenti, namun arus lalu lintas di Lingkaran Abepura mulai lancar.

Salah satu warga di Jalan Biak, Maria menyebutkan, meski sebagian masyarakat menolak DOB, tetapi dirinya tetap mendukung program pemerintah tersebut. "Saya NKRI harga mati, kami tetap mendukung DOB," katanya.

Pelaksanaan ujian pada tingkat sekolah dasar di Kota Jayapura juga tetap dilaksanakan meskipun terjadi aksi demo penolakan pembentukan DOB Papua. Pelaksanaan ujian di sekolah dasar (SD) pada hari kedua, Selasa, tetap dilakukan secara tatap muka dengan tetap mengantisipasi jika terjadi gangguan keamanan.

Kepala SD Kalam Kudus Kota Jayapura Sutriyanto Budiman mengatakan, pihaknya mempercepat waktu ujian bagi anak-anak dari yang sebelumnya pukul 07.30-12.00 WIT menjadi 07.00-11.30 WIT. "Ujian tetap berjalan hanya saja kami mempercepat waktunya," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement