Selasa 10 May 2022 18:59 WIB

Menjaga Semangat Ramadhan, Begini Caranya

Setiap Muslim wajib menjaga semangat Ramadhan.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Ramadhan
Foto: dok. Republika
Ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Bulan suci Ramadhan telah berlalu. Namun, seorang muslim wajib menjaga semangat Ramadhan semaksimal mungkin.

Imam Masjid Pusat Kota Toronto di Kanada, Wael Shehab menjelaskan beberapa hal yang dapat dilakukan seorang muslim untuk menjaga semangat Ramadhan, 

 

Pertama, ganti hari puasa yang terlewat. Seorang muslim harus mempercepat untuk mengqadha hari-hari puasa Ramadhan yang ditinggalkan jika dia telah melewatkan hari-hari puasa Ramadhan karena alasan yang sah seperti sakit, bepergian, atau menstruasi dalam kasus wanita.

 

Kedua, puasa enam hari di Bulan Syawal. Sangat dianjurkan dan memiliki hukum sunnah bagi seorang muslim untuk berpuasa enam hari di bulan Syawal. Puasa selama enam hari di bulan Syawal memiliki pahala yang besar dan berkah dari Allah SWT.

 

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian diikuti dengan (puasa) enam hari di bulan Syawal, maka seolah-olah dia berpuasa sepanjang tahun.”  ( Muslim )

 

Di sini, penting untuk menunjukkan bahwa tidak perlu bagi seorang muslim untuk berpuasa enam hari Syawal berturut-turut. Selama puasa enam hari berturut-turut atau terpisah, ia memenuhi syarat dan mendapatkan pahala yang sama,m. 

 

Ketiga, tetap semangat Ramadhan. Seorang Muslim tidak boleh menyia-nyiakan upaya untuk menjaga semangat Ramadhan sepanjang bulan-bulan lainnya dalam setahun dengan cara, berdoa kepada Allah, memohon kepada-Nya untuk membimbingnya ke jalan yang benar dan membantunya tetap teguh dalam iman. Menjalankan puasa sunnah setelah Ramadhan. Hari-hari di mana puasa sunnah dianjurkan adalah, Puasa enam hari di bulan Syawal. Puasa Arafah, tanggal 9 Dzulhijjah, asalkan orang tersebut tidak menunaikan haji. Puasa tanggal 10 Muharram, dan jika mungkin tanggal 9 dan 11 bulan yang sama. Puasa sebanyak-banyaknya selama bulan Sya'ban. Puasa pada bulan Rajab, Dzulqaidah, Dzulhijjah, dan Muharram. Puasa Senin dan Kamis. Puasa tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan hijriyah.

 

Kemudian, tetap melaksanakan shalat malam opsional. Terus membaca, mendengarkan dan merenungkan Al qur'an.

 

Tetap bersedkah kepada fakir miskin dan yang membutuhkan. Tetap perbanyak berdzikir dan memohon ampun kepada Allah SWT. Menghindari larangan dan praktik ilegal.n

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement