Selasa 10 May 2022 19:49 WIB

Boyolali Temukan 15 Ekor Sapi Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku

Dinas Peternakan Boyolali melakukan tiga hal menghadapi penyakit mulut dan kuku

Red: Nur Aini
Petugas Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) memeriksa kesehatan sapi yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), ilustrasi
Foto: ANTARA/Rizal Hanafi
Petugas Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) memeriksa kesehatan sapi yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Dinas Peternakan Kabupaten Boyolali di Provinsi Jawa Tengah menyebutkan 15 ekor hewan sapi milik seorang peternak di Desa Singosari Kecamatan Mojosongo dinyatakan positif terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Ada 15 ekor sapi yang sudah terkonfirmasi laboratorium. Dari 15 ekor itu diambil sampel 10 ekor tes laboratorium dan hasilnya positif," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Disnakkan Kabupaten Boyolali drh Aviany Rifdania saat penanganan pengobatan ternak terjangkiti penyakit mulut dan kuku di Desa Singosari Boyolali, Selasa (10/5/2022).

Baca Juga

Menurut Aviany, otomatis lima dari 15 ekor yang masih satu kandang tersebut tertular karena tingkat penularan PMK ini sangat cepat yakni antara 90 hingga 100 persen. Sebanyak 15 ekor sapi yang terjangkit PMK dengan gejala sama. Dengan ditemukan 15 ekor sapi yang dinyatakan positif PMK di Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali itu, pihaknya melakukan tiga hal yakni pertama pengobatan kepada sapi yang terjangkiti.

Penyakit tersebut, kata dia, tidak ada obatnya tetapi pihaknya menggunakan obat-obatan pendukung atau vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh hewan sapi.

"Kami memberikan vitamin A,D,E ikut-ikutan seperti penangan kasus Covid-19, karena suhunya tinggi hewan diberikan obat penurun panas hewan ternak dan diberikan antibiotik untuk infeksi sekunder," kata drh Aviany.

Selain itu, hal kedua melakukan isolasi terhadap hewan sapi yang terjangkit penyakit agar tidak sampai dibawa keluar atau dijual dan sebagainya. Untuk sementara, sapi diisolasi agar tidak menular ke ternak lainnya. Ketiga biosecurity antara lain pembersihan kotoran hewan ternak disemprot dengan disinfektan dan membatasi lalu lintas ternak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement