Gubernur Jateng Jelaskan Penyebab Kendaraan Tinggalkan Jateng Lebih Banyak

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi

Arus balik dari Jawa Tengah (ilustrasi)
Arus balik dari Jawa Tengah (ilustrasi) | Foto: Republika/Bowo Pribadi

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Arus balik Lebaran 1443 Hijriyah di Jawa Tengah diwarnai oleh fenomena melonjaknya jumlah kendaraan yang meninggalkan Jawa Tengah menuju Jakarta, jika dibandingkan volume kendaraan pada saat arus mudik.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyebut, fenomena yang terpantau pada saat pelaksanaan arus balik tersebut bukan indikasi pergerakan urbanisasi warga Jawa Tengah ke Jakarta.

"Fenomena yang terjadi pada arus mudik atau balik lebaran tahun ini adalah lebih banyak kendaraan dari Jawa Tengah yang keluar daerah pada saat arus balik," ungkapnya, usai menggelar evaluasi pelaksanaan arus mudik atau balik Lebaran 1443 Hijriyah, di Semarang, Rabu (11/5/2022).

Tetapi, jelas Gubernur, itu terjadi karena ada warga Jawa Tengah yang ingin mengantar saudara mereka pulang ke daerah atau wilayah perantauan.

"Kendaraan yang keluar dari Jawa Tengah saat arus balik memang agak kesedot, mungkin yang kesedot lebih banyak karena lagi ingin menngantar saudaranya dan nanti akan balik lagi,”katanya.

"Terlebih, masih ada operasi yang berjalan selama ini untuk menuntaskan tugas kita melayani arus mudik atau balik lebaran, termasuk karena kemarin mungkin ada yang work from home, ada yang anak-anaknya belum kembali ke tempat masing- masing dan sebagainya," katanya melanjutkan.

Secara umum, Gubernur Jawa Tengah mengapresiasi seluruh petugas keamanan maupun  masyarakat, karena telah mendukung dan berperan dalam menciptakan suasana kondusif di Jawa Tangah selama Idul Fitri tahun ini.

Di Jawa Tengah tidak banyak kejadian yang cukup menonjol, apalagi kejadian yang dampaknya bisa meresahkan warga seperti aksi terorisme, seperti yang pernah terjadi pada beberapa tahun sebelumnya.

Memang ada beberapa kejadian yang menjadi perhatian, seperti sejumlah tipe yang macet. Namun semuanya bisa dikelola dengan baik. Bahkan kabar baiknya tadi kapolda juga mematikan semua personel yang ada di lapangan saat di-swab test hasilnya negatif semua.

Sebab mudik Lebaran tahun ini merupakan momentum yang mengharukan, setelah dua tahun belakangan tidak bisa mudik. Sehingga begitu dilaksanakan pada lebaran tahun ini langsung meledak.

Hal ini dapat dilihat dari animo masyarakat sangat besar hingga tercatat ada sekitar 11,4 juta pemudik yang masuk ke Jawa Tengah dengan total 1,7 jutaan kendaraan.

Maka orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah ini menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dari aparat kepolisian maupun TNI yang bisa mengamankan menjaga kondusifitas semuanya.

“Seluruh Jawa Tengah aman dan terima kasih kepada smua pihak, masyarakat yang sudah membantu," katanya didampingi Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi dan Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Widi Prasetijono.

Petugas yang berada di lapangan, masih kata Ganjar, telah bekerja dengan baik dalam menjaga kondusifitas wilayah. Pun demikian dengan pengamanan arus mudik dan arus balik yang berjalan lancar sampai dengan hari ini.

"Beliau-beliau ini matanya masih sembab semua, karena kemarin kurang tidur untuk memastikan pelaksanaan pengamanan di lapangan dapat berjalan dengan baik dan lancar," ujar Ganjar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Delay System Jadi Solusi Kelancaran Arus Balik di Bakauheni

Konsumsi BBM dan Avtur pada Arus Mudik/ Balik Lebaran Tahun ini Meningkat Tajam

Kondisi Arus Balik di Pelabuhan Bakauheni pada H+7 Lebaran

Sempat Berkurang, Volume Sampah di Tangsel Kembali Normal

BPS: Mobilitas Masyarakat Meningkat Tanda Ekonomi Menguat

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark