Kamis 12 May 2022 19:44 WIB

Transjakarta Jajaki Penerbitan Global Bond di London Stock Exchange

Pengembangan bus listrik Transjakarta sejalan dengan Green Bond London Stock Exchange

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Bus Transjakarta melintas di dekat Halte Bundaran HI yang sedang dibongkar di Jakarta.  PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) tengah melakukan penjajakan penerbitan Green Bond di London Stock Exchange. Hal ini sebagai salah satu upaya serta bentuk dukungan kepada pemerintah dalam mencapai target Net Zero Emission.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Bus Transjakarta melintas di dekat Halte Bundaran HI yang sedang dibongkar di Jakarta. PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) tengah melakukan penjajakan penerbitan Green Bond di London Stock Exchange. Hal ini sebagai salah satu upaya serta bentuk dukungan kepada pemerintah dalam mencapai target Net Zero Emission.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) tengah melakukan penjajakan penerbitan Green Bond di London Stock Exchange. Hal ini sebagai salah satu upaya serta bentuk dukungan kepada pemerintah dalam mencapai target Net Zero Emission.

Penjajakan ini ditandai dengan kunjungan Direktur Utama M. Yana Aditya dan Direktur Operasi dan Keselamatan PT Transportasi Jakarta Yoga Adiwinarto ke London Stock Exchange pada hari ini, kamis (12/5/2022). Pertemuan tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Departemen Pasar Modal dan Produk London Stock Exchange, Shery kholi.

"Dalam pertemuan ini kita menjajaki kemungkinan penerbitan Global Bond. Di mana kami berkesempatan untuk mendiskusikan terkait rencana Transjakarta dalam pengembangan bis listrik dan Sustainability Transportasi di Jakarta. Untuk mendukung itu, kami ingin adanya dukungan pembiayaan," ujar Yana.

Yana menambahkan, pengembangan bis listrik dan Sustainability Transportasi di Jakarta sejalan dengan konsep Green Bond London Stock Exchange yang berorientasi pada perlindungan lingkungan. Adapun dengan kehadiran bis listrik sebagai armada masa depan, diperkirakan dapat menurun polusi hingga 28 persen dibandingkan pada bis diesel. Selain itu, emisi CO2 pada gas buang bus listrik dapat berkurang hingga 50,3 persen dibandingkan gas buang bis diesel.

“Transjakarta sudah mulai mengoperasikan bis listrik sejak Maret lalu. Kami menargetkan sebanyak 100 bus listrik sudah dapat melayani masyarakat pada 2030 mendatang. Kami berharap dapat bekerjasama dengan London Stock Exchange untuk mengurangi emisi karbon, khususnya dalam sektor transportasi publik,” katanya.

Selain itu guna memperkuat elektrifikasi bis listrik, dalam kunjungan kerja di London Yana juga membahas perkembangan kerjasama dengan program unggulan di bawah portofolio International Climate Finance (ICF) Inggris, UK PACT. Kerjasama yang sudah berlangsung selama satu tahun itu, ke depannya akan berfokus pada elektrifikasi bis listrik yang menjadi salah satu upaya pencapaian Nationally Determined Contribution (NDC).

"Proyek ini merupakan kelanjutan dari proyek pertama di mana UK PACT, melalui ITDP, akan memberikan bantuan teknis kepada Transjakarta dalam mengembangkan kasus bisnis akhir (FBC) yang sehat. Sehingga bis listrik bisa segera melayani masyarakat lebih banyak lagi,” imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement