Jumat 13 May 2022 10:06 WIB

Okupansi Nusa Dua Capai 69 Persen Selama Libur Lebaran

Pengelola The Nusa Dua sebut kunjungan capai 16 ribu orang yang didominasi domestik

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas membersihkan puing-puing bangunan gapura gerbang masuk kawasan The Nusa Dua. PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) mencatat tingkat okupansi dan kunjungan wisatawan ke the Nusa Dua, Bali, meningkat signifikan selama libur lebaran dibandingkan periode yang sama pada 2021.
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Petugas membersihkan puing-puing bangunan gapura gerbang masuk kawasan The Nusa Dua. PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) mencatat tingkat okupansi dan kunjungan wisatawan ke the Nusa Dua, Bali, meningkat signifikan selama libur lebaran dibandingkan periode yang sama pada 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) mencatat tingkat okupansi dan kunjungan wisatawan ke the Nusa Dua, Bali, meningkat signifikan selama libur Lebaran dibandingkan periode yang sama pada 2021.

Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita mengatakan, tingkat okupansi atau hunian kawasan the Nusa Dua selama 1 Mei hingga 8 Mei mencapai 69 persen dengan jumlah kunjungan wisatawan mencapai lebih dari 16 ribu orang yang didominasi wisatawan domestik.

"Angka ini meningkat jauh dibandingkan tingkat hunian periode libur lebaran tahun lalu yang hanya sebesar 11,14 persen, dengan jumlah kunjungan wisatawan sebesar kurang lebih 3.800 orang," ujar Ardita dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (12/5/2022).

Ardita menyampaikan, peningkatan yang signifikan didorong oleh kunjungan wisatawan domestik dan kebijakan pelonggaran mobilitas. Selain adanya penawaran menarik dari tenant selama periode libur lebaran.

"Kami yakin, pengelolaan kawasan dan hotel-hotel yang berbasis pada protokol kesehatan menjadi faktor yang mendorong kepercayaan publik untuk menghabiskan masa liburan di kawasan the Nusa Dua," ucap Ardita.

Ardita menyampaikan, terdapat tiga belas hotel mencapai okupansi di atas 50 persen dengan empat hotel di antaranya mencapai okupansi di atas 80 persen. Sementara jumlah kunjungan wisatawan ke DTW Water Blow Peninsula, salah satu spot wisata alam di the Nusa Dua, mencapai hampir 2.500 orang selama libur lebaran.

"Kami harapkan momentum peningkatan ini dapat terus terjaga seiring dengan semakin membaiknya kondisi pandemi serta meningkatnya kegiatan kepariwisataan yang akan berlangsung di Bali, khususnya di kawasan the Nusa Dua," tambah Ardita.

Dalam beberapa bulan ke depan, lanjut Ardita, beberapa event telah terjadwal dilaksanakan di kawasan the Nusa Dua

pada 2022, di antaranya event Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) pada 23-28 Mei 2022, Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2022 pada Juni 2022 serta rangkaian event KTT G20 pada akhir 2022.

"GPDRR ditargetkan akan dihadiri lima ribu orang yang berasal dari 193 negara, BBTF ditargetkan dihadiri 250 buyers dari 28 negara, sementara rangkaian event KTT G20 diasumsikan akan melibatkan lebih dari 20 ribu delegasi yang berasal dari negara anggota, Uni Eropa dan tamu undangan," sambung Ardita.

Ardita menyebut tingkat hunian rata-rata the Nusa Dua tumbuh 182 persen selama kuartal I 2022 dibandingkan periode yang sama 2021. Kunjungan wisatawan yang didominasi wisatawan domestik pada periode tersebut pun tumbuh dari 26.913 orang menjadi 60.388 orang atau naik 124 persen.

"Tingkat hunian rata-rata selama Januari hingga Maret 2022 mencapai 21,23 persen naik dari tingkat hunian rata-rata sebesar 7,53 persen selama Januari sampai Maret 2021. Sementara tingkat hunian rata-rata pada April 2022 mencapai 27,30 persen naik dari 9,58 persen pada April 2021," kata Ardita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement