Jumat 13 May 2022 11:29 WIB

Nelayan Diminta tidak Melaut Selama Cuaca Ekstrem di Cianjur Belakangan Ini

Gelombang tinggi mengancam keselamatan.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Awan hitam menyelimuti langit di perairan laut Jawa (ilustrasi).tza
Foto: Umarul Faruq/Antara
Awan hitam menyelimuti langit di perairan laut Jawa (ilustrasi).tza

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mengimbau nelayan tidak melaut hingga satu pekan ke depan karena cuaca ekstrem berdasarkan perkiraan cuaca dari BMKG dengan status waspada.

Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo di Cianjur, Jumat (13/5/2022) mengatakan, informasi yang didapat dari BMKG sebagian besar wilayah Cianjur akan diguyur hujan disertai angin kencang terutama di pesisir selatan, sehingga dapat membahayakan keselamatan nelayan.

Baca Juga

"Kami mengimbau seluruh warga di wilayah rawan bencana mulai dari utara hingga selatan Cianjur, khususnya nelayan agar berhati-hati saat melaut terutama siang hari karena diperkirakan akan terjadi angin kencang," katanya.

Bagi nelayan yang terpaksa melaut, ungkap dia, diminta menghindari berangkat pada siang hari dan jeli membaca situasi karena selama ini, nelayan lebih pintar membaca tanda alam termasuk cuaca yang tepat untuk melaut atau menghindari tidak melaut.

"Jangan sampai memaksakan diri ketika cuaca ekstrem karena risikonya nyawa, namun nelayan di Cianjur sudah lebih jeli karena sudah biasa membaca tanda alam kapan harus melaut atau tidak," katanya.

Namun untuk menjaga hal tidak diinginkan, pihaknya menyiagakan seratusan Relawan Tangguh Bencana (Retana) untuk mengawasi, mengimbau dan melakukan tindakan cepat ketika terjadi kecelakaan laut berkoordinasi dengan aparat setempat.

"Kami juga mengimbau wisatawan yang berlibur di pesisir pantai selatan Cianjur, tidak berenang atau bermain dekat di pinggir pantai karena gelombang tinggi dapat datang setiap saat," katanya.

Pihaknya mencatat selama libur panjang hari raya, tidak ada laporan wisatawan yang hilang terbawa gelombang atau nelayan yang hilang tenggelam. "Tidak ada laporan selama libur panjang hari raya, namun pengawasan tetap dilakukan," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement