Jumat 13 May 2022 15:07 WIB

Beban Listrik di Jabar Saat Libur Lebaran 2022 Naik 13,2 Persen

Beban listrik di Jabar pada siang hari lebaran 2022 mencapai 3.833 MW

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Teknisi melakukan pemeriksaan rutin pada panel surya pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap di PT Surya Energi Indotama, Bandung, Jawa Barat. Beban puncak listrik siang hari saat libur Idul Fitri di Jawa Barat naik 13,2 persen dibandingkan tahun lalu.
Foto: ANTARA/Novrian Arbi
Teknisi melakukan pemeriksaan rutin pada panel surya pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap di PT Surya Energi Indotama, Bandung, Jawa Barat. Beban puncak listrik siang hari saat libur Idul Fitri di Jawa Barat naik 13,2 persen dibandingkan tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Beban puncak listrik siang hari saat libur Idul Fitri di Jawa Barat naik 13,2 persen dibandingkan tahun lalu.

Menurut Manajer Komunikasi PLN UID Jabar, Iwan Ridwan, berdasarkan data PLN UID Jabar, pemakaian listrik di siang hari saat lebaran tahun 2021 yaitu 3.385 Mega Watt (MW), sedangkan tahun ini sebesar 3.833 MW.

Iwan mengatakan, beban listrik malam saat libur Idul fitri  mengalami penurunan dibanding tahun lalu menjadi 4.733 MW atau turun sebesar 5 persen. Beban listrik malam hari saat libur lebaran tahun lalu sebesar 4.987 MW. 

Selanjutnya, kata dia, beban listrik siang pada hari kedua lebaran mencapai 3.820 MW, lebih rendah dibandingkan hari pertama. Sebaliknya, pemakaian listrik malam hari pada hari kedua lebaran 2022 lebih tinggi dibandingkan hari pertama. 

"Hari kedua beban listrik malam di Jawa Barat tercatat 4.858 MW," ujar Iwan, Jumat (13/5).

Iwan menjelaskan, meski ada kenaikan beban puncak saat lebaran namun konsumsi listriknya masih lebih rendah dibandingkan hari hari biasa. 

"Beban puncak listrik saat lebaran dan hari biasa tentu berbeda. Apabila ditilik dari waktu beban puncak tertingginya, beban puncak siang hari biasa lebih tinggi daripada malam," katanya.

Sebaliknya, kata dia, saat lebaran, beban puncak malam hari yang tertinggi. Hal ini dipengaruhi oleh berkurangnya aktifitas industri dan bisnis dimana konsumsi listriknya lebih tinggi dibanding golongan pelanggan lainnya. 

"Terkait pemakain listriknya, pemakaian listrik saat liburan Idul fitri lebih rendah baik siang maupun malam hari karena banyak kantor, bisnis, dan industri yang libur atau mengurangi aktivitas saat libur,” kata Iwan.

Sebelum libur lebaran, kata dia, tepatnya pada hari Kamis 28 April 2022 beban listrik siang hari mencapai 6316 MW dan malam hari 6642 MW. 

Selanjutnya, kata Iwan, hari pertama masuk kerja setelah libur Idul Fitri meski ada yang bekerja dari rumah, beban listrik sudah mengalami peningkatan. Beban listrik siang pada 9 Mei 2022 sebesar 7252 MW dan malam sebesar 7153 MW. 

"Hari pertama setelah libur panjang di Jawa Barat sudah seperti biasa lagi dimana beban listrik siang lebih tinggi dibanding malam hari, bisnis dan industri sudah mulai aktif," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement