Selasa 17 May 2022 09:20 WIB

Ketua JSM: Perlu Kolaborasi Berbagai Elemen untuk Wujudkan Pilar Ketiga Muhammadiyah

JSM akan mengoptimalkan peran dan fungsi Muhammadiyah Business Center (MBC).

Red: Irwan Kelana
Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM) menggelar halal bihalal dengan tema “Membangun ekonomi berkebudayaan dan berkemajuan”  di aula Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (15/5).
Foto: Dok JSM
Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM) menggelar halal bihalal dengan tema “Membangun ekonomi berkebudayaan dan berkemajuan” di aula Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (15/5).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA --  Selain berkolaborasi dengan berbagai pihak eksternal seperti BUMN dan swasta dalam mengembangkan pilar ketiga (bidang ekonomi) Muhammadiyah, Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM) siap untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak  elemen di  Muhammadiyah seperti majelis, lembaga dan organisasi otonom lainya. Dengan demikian konsolidasi kewirausahaan dan pengembangan ekonomi Muhammadiyah bisa cepat tercapai.

Peryataan ini disampaikan oleh Ketua Pimpinan Pusat JSM Bambang Wijonarko dalam acara safari bisnis dan halal bihalal JSM dengan tema “Membangun ekonomi berkebudayaan dan berkemajuan”  di aula Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (15/5). 

Acara tersebut dihadiri oleh narasumber Ketua PWM DIY Gita Danu Prana, budayawan Emha Ainun Nadjib;  Munichy Edrees;  Direktur Bisnis Bank KB Bukopin Syariah Agus Suhendro;  Vice President Operation Antaraja Jimmy Krismiardhi;  Bahana Batik Erwin Yuniarti; dan Nugroho Dwi Sasongko dari PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk.

Untuk mengoptimalkan kolaborasi dengan elemen di Muhammadiyah, lanjut Bambang, JSM akan mengoptimalkan peran dan fungsi Muhammadiyah Business Center (MBC) yang selama ini telah berkolaborasi dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dalam membentuk inkubator dan kluster-kluster bisnis JSM. Tentunya kolaborasi ini akan disinergikan dengan berbagai elemen yang ada di Muhammadiyah.

"Kami sadar untuk menggerakkan pilar ketiga Muhammadiyah tak bisa sendiri oleh karena itu diperlukan berbagai pihak dan kami siap berkolaborasi,"kata Bambang seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.coid, Senin (16/5). 

Sementara Ketua PWM DIY Gita Danu Prana mengatakan, selain JSM dan Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan dalam menggerakkan ekonomi Muhammadiyah,  peran Lazismu, Majelis Wakaf dan Majelis Pemberdayaan Muhammadiyah (MPM) perlu untuk dilibatkan. Hal ini tak lepas dalam pengembangan bisnis di Muhammadiyah tak bisa dipisahkan dengan pemberdayaan. "Keberadaan JSM harus bisa berkolaborasi dengan mereka untuk membangun koneksitas dan  integrasi,"  ucapnya. 

photo
Ketua Pimpinan Pusat JSM Bambang Wijonarko.  (Foto: Dok JSM)

Potensi ekonomi Muhammadiyah,kata Gita, luar biasa besarnya. Salah satu contohnya adalah tanah wakaf. Di Yogya saja ada 240 hektar tanah wakaf yang belum di optimalkan secara ekonomi. Di  sinilah peran JSM, yakni  perlu adanya  kolaborasi bisnis dalam memanfaatkan peluang-peluang ekonomi  tersebut. 

"Itu baru satu peluang, sementara di Muhammadiyah banyak sekali potensi-potensinya. Maka karya-karya JSM ke  depan dipelukan untuk mewujudkan peluang ekonomi  itu,"  tandasnya.

Permodalan bank syariah

Untuk mewujudkan karya bisnis dan bukan sekedar wacana bisnis, kata ketua PWM DIY,  bisa cepat di wujudkan asal ada konsolidasi yang terus menerus dilakukan oleh JSM.

Sementara tentang permodalan, dari bank syariah siap untuk mendukungnya.  Hal ini disampaikan oleh Direktur Bank KB Bukopin Syariah Agus Suhendro.  Ia  mengatakan, bahwa produk-produk perbankan syariahnya memiliki banyak instrumen untuk  menjembatani berbagai bisnis di Muhammadiyah. Bahkan sudah ada base practice pembiayaan kepada  Amal Usaha Muhammadiyah baik pendidikan dan kesehatan yang sudah dipraktikkan. Tinggal bagaimana untuk mengoptimalkannya itu diberbagai sektor yang ada selama ini. 

"Maka dari itu kerja sama dengan JSM dan terwujudnya MBC-JSM adalah sebuah kolaborasi strategi dalam memaksimalkan peran bank syariah dalam mendukung pengembangan pilar ketiga Muhammadiyah," terang Agus.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement