Selasa 17 May 2022 19:25 WIB

KKP Dukung Pelestarian Danau Tamblingan di Bali

KKP mendukung pelestarian Danau Tamblingan di Bali dengan menebar benih ikan endemik.

Rep: M Nursyamsyi/ Red: Bilal Ramadhan
Danau Tamblingan. KKP mendukung pelestarian Danau Tamblingan di Bali dengan menebar benih ikan endemik.
Foto: epictio.com
Danau Tamblingan. KKP mendukung pelestarian Danau Tamblingan di Bali dengan menebar benih ikan endemik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus menjaga kelestarian sumber daya alam, di antaranya perairan umum, salah satunya melalui tebar ikan endemik di Danau Tamblingan, Bali. Upaya ini dilakukan sebagai wujud komitmen untuk terus menjaga dan melestarikan ikan endemik dari kepunahan sekaligus menjamin ketahanan pangan di masa depan.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, KKP, Tb Haeru Rahayu, mengatakan, tebar benih ikan di perairan umum merupakan agenda rutin KKP dan merupakan program prioritas.

Baca Juga

Selain untuk menjaga ketahanan pangan bagi masyarakat di sekitar perairan umum tersebut, kegiatan ini bertujuan mengembalikan fungsi perairan umum sebagai ekosistem yang seimbang, serta untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

"Kami berkomitmen menjaga dan melestarikan ikan endemik atau ikan lokal agar terhindar dari kepunahan. Salah satunya dengan melakukan tebar benih ikan ikan lokal di perairan-perairan potensial di Indonesia. Seperti di Danau Tamblingan ini dengan penebaran benih ikan nilem," ujar Haeru dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (17/5/2022).

Haeru meminta pemerintah daerah dapat memberikan pembinaan kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga keberlanjutan sumber daya perikanan. Salah satunya dengan tebar benih ikan di perairan umum agar sumber daya perikanan terutama komoditas ikan asli Indonesia dapat terus terjaga.

"Kegiatan seperti ini rutin kami lakukan dan kami meminta pemerintah daerah sama-sama mendukung, serta partisipasi masyarakat sekitar untuk selalu menjaga perairan yang ditebar benih ikan tersebut," ucap Haeru.

Selain bantuan benih ikan ikan nilem sebanyak 100 ribu ekor yang merupakan hasil produksi dari Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi, Haeru mengungkapkan upaya lain dalam pelestarian sumber daya ikan di perairan umum dan mendongkrak produksi ikan ialah melakukan budidaya ikan dengan menggunakan sistem bioflok.

Hal ini merupakan bantuan dari Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIUUK) Karangasem. Karena keunggulan teknologi bioflok sangat baik dengan produktivitas budidaya bisa lebih tinggi dan tidak kalah produktif jika dibandingkan dengan sistem keramba jaring apung (KJA).

"Perikanan budidaya adalah masa depan perikanan nasional. Makanya mari kita bersama-sama melestarikan dan menjaganya agar produktivitas perikanan budidaya kita terus naik, serta memberikan kontribusi lebih terhadap bangsa dan negara," kata Haeru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement