Rabu 18 May 2022 12:14 WIB

Pemerintah Mulai Bangun Pipa Transmisi Gas Bumi Cirebon-Semarang

Pipa Cisem merupakan bagian dari rencana interkoneksi pipa transmisi.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Logo Kementerian ESDM. Pemerintah mulai membangun pipa transmisi gas ruas Cirebon hingga Semarang atau Cisem untuk tahap pertama ruas Semarang hingga Batang senilai Rp 1,17 triliun guna memperkuat infrastruktur gas bumi di dalam negeri.
Foto: Kementerian ESDM
Logo Kementerian ESDM. Pemerintah mulai membangun pipa transmisi gas ruas Cirebon hingga Semarang atau Cisem untuk tahap pertama ruas Semarang hingga Batang senilai Rp 1,17 triliun guna memperkuat infrastruktur gas bumi di dalam negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mulai membangun pipa transmisi gas ruas Cirebon hingga Semarang atau Cisem untuk tahap pertama ruas Semarang hingga Batang senilai Rp 1,17 triliun guna memperkuat infrastruktur gas bumi di dalam negeri.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Rabu (18/5/2022), mengatakan, proyek itu rencananya akan dilaksanakan selama 15 bulan. "Pembangunan pipa transmisi ruas Cirebon-Semarang merupakan bagian dari rencana interkoneksi pipa transmisi antara jaringan pipa transmisi Sumatra, Jawa bagian barat dengan jaringan pipa transmisi Jawa bagian timur," kata Tutuka.

Baca Juga

Pada 17 Mei 2022, Kementerian ESDM melakukan penandatanganan kontrak pekerjaan konstruksi dengan dua perusahaan pelat merah, yakni PT Pembangunan Perumahan (PTPP) dan PT Elnusa Tbk. Kedua perusahaan itu adalah kontraktor pemenang lelang yang telah dilakukan secara terbuka, transparan, dan mengikuti ketentuan perundang-undangan oleh Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa Kementerian ESDM yang telah diumumkan sejak 4 Desember 2021.

Tutuka menjelaskan proyek infrastruktur gas Cirebon-Semarang akan menguatkan ekonomi sektor industri, seperti rumah tangga, komersil, dan transportasi melalui jaringan distribusi gas bumi di kawasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Interkoneksi tersebut dapat memperkuat rantai suplai pasokan gas bumi yang memadai dan dapat diakses masyarakat pada harga yang terjangkau secara berkelanjutan.

Termasuk memenuhi kebutuhan sektor industri eksisting di sepanjang jalur pipa dan kawasan-kawasan industri yang akan segera beroperasi di beberapa wilayah.  Antara lain, Kawasan Industri Terpadu Batang, Kawasan Ekonomi Khusus Kendal, dan Kawasan Industri Wijayakusuma Semarang di Jawa Tengah, serta kawasan industri lainnya yang sedang dalam proses perencanaan.

"Ketersediaan infrastruktur yang memadai dan berkesinambungan merupakan kebutuhan mendesak untuk mendukung pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan perekonomian nasional, menyejahterakan masyarakat dan meningkatkan daya saing Indonesia dalam persaingan global," jelas Tutuka.

Proyek pembangunan pipa gas bumi ruas Cirebon-Semarang merupakan proyek strategis nasional yang dilaksanakan melalui kontrak tahun jamak dalam anggaran 2022 dan 2023, serta menggunakan mekanisme kontrak rancangan dan bangun.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement