Rabu 18 May 2022 13:25 WIB

Ragu Mandi Wajib Sudah Benar, Apakah Sholatnya Sah?

Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya.

Rep: Ratna ajeng tejomukti/ Red: Muhammad Hafil
 Ragu Mandi Wajib Sudah Benar, Apakah Sholatnya Sah?. Foto:  Gerakan sholat saat sedang bersujud (ilustrasi).
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ragu Mandi Wajib Sudah Benar, Apakah Sholatnya Sah?. Foto: Gerakan sholat saat sedang bersujud (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Ketika kembali mengingat tata cara mandi wajib, ada saja hal yang terlewatkan. Apakah sholat dan ibadah lain yang dijalani tetap sah meski ada bagian yanh terlewatkan saat mandi wajib? 

Melansir laman aboutislam.net, ulama asal Kanada, Syekh Ahmad Kutty menjelaskan Jika seseorang yakin telah mandi dan kemudian ragu apakah telah melakukan kesalahan, dia tidak perlu memperhatikan keraguan yang berbisik seperti itu. Namun, dia berutang pada diri sendiri untuk memastikan bahwa dia tidak mengulangi kesalahan yang sama. 

Baca Juga

Allah memerintahkan kita untuk berdoa,  dalam, Al Baqarah ayat 286

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,) “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir.” 

Nabi Muhammad (saw) berkata, “Allah telah memaafkan umatku dari kesalahan mereka karena lupa atau ketidaktahuan.” (Ibnu Majah)

Karena itu, tidak perlu khawatir tentang kesalahan seperti itu dan kita dapat berdoa kepada Allah antara lain, 

Allahummaghfirlii zhanbii kullahu diqqahu wa jillahu, awwalahu wa aakhirahu, sirrahu wa alaaniyyathahu, khata'ahu wa amadahu, wa maa alimthu minhu wa maa lam a'lam

“Ya Allah ampunilah aku atas semua dosa besar dan kecil, pertama dan terakhir, rahasia dan terbuka, yang saya lakukan secara tidak sengaja dan yang dilakukan dengan sengaja, dan yang saya sadari dan yang saya sadari. tidak menyadarinya.”

Namun jika mengetahui seseorang salat tanpa mandi, maka dia perlu mengulangi salat tersebut jika bia mengetahui jumlahnya. Jika tidak, maka dia dapat mengira-ngira jumlah yang diyakini.

Syekh Kutty mengingatkan agar sebagai seorang muslim dapat teliti dan harus belajar dari kesalahan masa lalu serta bertekad untuk tidak mengulanginya dan terus melakukan Istighfar.

Sumber:

 

https://aboutislam.net/counseling/ask-the-scholar/prayer/i-was-in-a-state-of-major-impurity-without-knowing-are-payers-valid/

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement