Rabu 18 May 2022 15:15 WIB

 Luar Biasa! BRI Jadi Perusahaan Publik Terbesar di Indonesia oleh Forbes Global 2000

Kinerja positif BRI mencatatkan prestasi gemilang di dunia internasional

Red: Christiyaningsih
Direktur Utama BRI Sunarso.
Foto: BRI
Direktur Utama BRI Sunarso.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kinerja positif yang ditorehkan perusahaan-perusahaan dari Indonesia mencatatkan  prestasi gemilang di dunia internasional. Tujuh perusahaan asal Indonesia masuk dalam daftar 2.000 perusahaan terbesar di dunia versi majalah Forbes.

Salah satunya adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI yang dinobatkan menjadi perusahaan publik terbesar di Indonesia dalam pemeringkatan Forbes 2022 Global 2000 World’s Largest Public Companies in Indonesia. Adapun secara internasional, BRI menempati ranking ke-349 dunia atau naik peringkat dari urutan ke-362 pada tahun lalu.

Baca Juga

Mengutip situs resmi Forbes, terdapat tujuh perusahaan publik di Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut dan empat di antaranya adalah perusahaan BUMN. Dengan pencapaian ini, BRI menempati peringkat tertinggi di Indonesia untuk delapan tahun berturut-turut.

Untuk meraih posisi bergengsi tersebut, terdapat empat aspek yang dinilai oleh Forbes yakni dari aspek sales, profit, assets, dan tentunya market value. Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan prestasi tersebut merupakan bukti bahwa pihaknya mampu menjaga kinerja positif yang berkelanjutan dengan manajemen risiko yang sangat terukur.

“Hal ini tentu menjadi prestasi bagi perseroan, karena kendati ekonomi dihadang krisis akibat pandemi Covid-19, BRI tetap mampu menjaga kinerja positif. Hal tersebut diraih BRI dengan kembali fokus pada pemberdayaan dan penyelamatan segmen UMKM di masa sulit, serta menjadi mitra strategis pemerintah dalam program pemulihan ekonomi nasional. Oleh karena itu, sangat layak jika prestasi tersebut didedikasikan bagi seluruh nasabah BRI dan Insan BRILiaN (pekerja BRI) di seluruh Indonesia,” ujarnya menegaskan.

Mengutip data Forbes, tercatat volume sales BRI mencapai 12,77 miliar dolar AS. Adapun profit mencapai 2,17 miliar dolar AS, assets senilai 117,74 miliar dolar AS, dan market value sebesar 50,14 miliar dolar AS. Dalam penilaian tersebut, Forbes menggunakan data dari sistem FactSet Research untuk menyaring 2.000 perusahaan publik terbesar di seluruh dunia yang dilihat dari empat aspek tersebut.

Terdapat pula banyak faktor yang digunakan untuk melakukan pemeringkatan oleh Forbes. Seperti ketepatan waktu pengumpulan data, kebijakan pelaporan perusahaan, kebijakan pelaporan khusus negara, dan jeda waktu antara saat perusahaan merilis data keuangannya dan ketika database Forbes memverifikasinya untuk pemeringkatan. 

Forbes pun memeriksa kualitas data keuangan yang diunduh menggunakan sumber data lain dan laporan keuangan perusahaan yang tersedia. Dalam proses penilaiannya, Forbes membuat empat daftar terpisah dari 2.000 perusahaan terbesar di masing-masing aspek. 

Setiap aspek penilaian memiliki syarat minimum yaitu sales senilai 5,5 miliar dolar AS, profit sebesar 493 juta dolar AS, assets senilai 13,7 miliar dolar AS, dan market value sebesar 7,6 miliar dolar AS. Sebuah perusahaan setidaknya harus memenuhi satu aspek agar memenuhi syarat untuk peringkat akhir Forbes Global 2000.

Di tengah kondisi ekonomi yang terus bangkit dan beranjak pulih dari pandemi, BRI mampu melanjutkan kinerja cemerlangnya pada tahun ini. “Pada kuartal pertama tahun 2022, dalam tiga bulan pertama tahun 2022 BRI berhasil mencatatkan laba Rp 12,22 triliun atau tumbuh 78,13% secara year on year. Sementara untuk aset, pada akhir Maret 2022 tercatat asset BRI Group tumbuh sebesar 8,99 persen yoy menjadi Rp 1.650,28 triliun,” ungkap Sunarso.

“Terbukti, melalui kinerja perseroan yang positif kami mampu mempertahankan peringkat teratas di Indonesia serta mampu naik peringkat di skala internasional. Ini membuktikan bahwa keberadaan perusahaan BUMN kian diapresiasi oleh dunia luar. Ke depan kami akan terus berkomitmen untuk meng-create value, baik ekonomi maupun sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia,” pungkas Sunarso.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement