Rabu 18 May 2022 15:45 WIB

Sajikan Makanan Nonhalal, Sekolah di Inggris Diprotes Wali Murid

Sekitar 70 persen pelajar di sekolah tersebut adalah Muslim.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Halal.
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Ilustrasi Halal.

REPUBLIKA.CO.ID, WEST BROMWICH -- Wali Murid Muslim di West Bromwich menyampaikan protes pada sekolah Ryders Green Primary. Sekolah disebut menyajikan sosis berisi daging babi untuk anak-anak, sebagai pengganti sosis vegetarian saat makan siang. 

Orang tua yang marah melakukan aksi protes di gerbang sekolah untuk menuntut penjelasan. Daging babi yang dilarang dalam Alquran ini disajikan kepada para murid di sekolah, dengan sekitar 70 persen di antaranya adalah Muslim.

Baca Juga

Dilansir di GB News, Rabu (18/5/2022), salah satu orang tua yang ikut aksi menyebut insiden ini ketahuan setelah putrinya memperhatikan sosis yang disajikan dengan kentang tumbuk hari itu tampak berbeda dengan sosis sayuran biasa.

"Guru mengatakan perusahaan katering telah mengkonfirmasi semua anak di sekolah. Mereka yang memesan sosis sayuran, diberi daging babi. Di sekolah, kami harus memesan secara daring seminggu sebelumnya, apa yang diinginkan anak-anak kami setiap hari," ujar wali murid ini.

Atas kejadian tersebut, seluruh penghuni sekolah menjadi terpengaruh. Siapa pun yang memesan sosis sayuran akan diberi sosis daging tersebut. 

Ia pun menyebut kejadian dimana sang putri diberi produk yang bertentangan dengan keyakinan yang mereka amini merupakan hal yang mengganggu. Terlebih, sekitar 70 persen murid sekolah tersebut merupakan Muslim.

 Otoritas lokal yang bertanggung jawab atas sekolah di Dewan Sandwell dilaporkan  telah berbicara dengan orang tua dan sekolah, sekaligus perusahaan katering.

"Pada hari Kamis, ada insiden yang melibatkan perusahaan katering. Mereka menyediakan makanan di sekolah kami, dimana beberapa murid disuguhi daging daripada pilihan vegetarian yang telah mereka pilih," kata juru bicara Sekolah Dasar Ryders Green.

Lebih lanjut, ia menyebut pihak sekolah telah menangani masalah ini dengan sangat serius. Bahkan, secara resmi mereka telah mengajukan komplain kepada penyedia katering dan Badan Standar Makanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement