Rabu 18 May 2022 23:08 WIB

Polresta Mojokerto Bentuk Tim Khusus Kecelakaan Bus di Tol Sumo

Kecelakaan di tol Surabaya-Mojokerto menewaskan setidaknya 14 orang.

Red: Teguh Firmansyah
Lokasi kejadian kecelakaan tunggal bus Ardiansyah di tol Surabaya-Mojokerto.
Foto: Dokumen
Lokasi kejadian kecelakaan tunggal bus Ardiansyah di tol Surabaya-Mojokerto.

REPUBLIKA.CO.ID, MOJOKERTO -- Polresta Mojokerto, Jawa Timur, membentuk tim khusus untuk menangani kasus kecelakaan Bus PO Ardiansyah di Jalan Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) KM712+200/A yang mengakibatkan 14 orang tewas. Kasihumas Polresta Mojokerto Iptu Umam saat dikonfirmasi di Mojokerto, Rabu (18/5/2022), mengatakan tim khusus tersebut melibatkan satuan lalu lintas, satuan reserse narkoba, satuan reserse kriminal, dan juga bagian operasional.

"Petugas saat ini juga memeriksa sopir cadangan, yakni Ade Firmansyah, yang kondisinya sudah membaik setelah sebelumnya sempat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Citra Medika," kata Umam.

Baca Juga

Sampai dengan saat ini, lanjutnya, polisi masih belum menetapkan status tersangka terkait peristiwa kecelakaan maut tersebut."Tersangka masih belum, semuanya masih menjadi saksi karena untuk menentukan tersangka harus dilakukan gelar perkara terlebih dahulu. Jadi, tidak ada penahanan kepada dua orang pengemudi tersebut," jelasnya.

Bus Ardiansyah bernomor polisi S 7322 UW mengalami kecelakaan di KM712+400 Jalur A, Tol Surabaya-Mojokerto, Senin (16/5) pagi, pukul 06.15 WIB. Kecelakaan tersebut mengakibatkan 14 orang meninggal dunia.

Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol.Latif Usman menyatakan tidak ada pengereman saat kecelakaan maut itu terjadi."Tidak ada. Dari hasil olah TKP (tempat kejadian perkara), tidak ada bekas pengereman, sama sekali. Kami masih akan terus melakukan pendalaman," kata Latif.

Dia mengungkapkan, saat melaju, bus tidak mengalami oleng. Sopir sempat menyalip kendaraan truk di depannya melalui jalur cepat, di sekitar KM711. Setelah itu, bus kembali ke jalur lambat dan oleng ke kiri."Soal kelaikan kendaraan, kami masih koordinasi dengan dinas perhubungan dengan ATPM, kir-nya kapan, masih layak atau tidak, nanti kami uji," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement