Kamis 19 May 2022 05:02 WIB

Tanah Longsor Rusak Satu Bangunan Ponpes Assyzahu

Hujan deras membuat bencana tanah longsor di Desa Legok, Kabupaten Tangerang.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Bencana tanah longsor (ilustrasi).
Foto: Antara
Bencana tanah longsor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Bencana tanah longsor di Desa/Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang merusak bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Assyzahu pada Rabu (18/5/2022). Pergerakan tanah dipicu hujan deras di sekitar lokasi.

"Bencana longsor itu akibatkan hujan deras pada Rabu sore, akibatnya terjadi pergeseran tanah di belakang ponpes tempat pada bagian tempat cuci pakaian santri," kata Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Tangerang, Abdul Munir di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Kamis (19/5/2022).

Berdasarkan informasi dari salah satu saksi, kata Munir, peristiwa bencana longsor tersebut terjadi pada pukul 15.17 WIB, ketika hujan dengan intensitas yang cukup tinggi mengguyur wilayah setempat. "Untuk laporan, kita terima pada pukul 22.42 WIB. Namun, dari keterangan santri di sana kejadian tanah longsor itu terjadi pukul 15.17 WIB," katanya.

Munir mengatakan, untuk kondisi bangunan tempat pencucian pakaian para santri di Ponpes Assyzahu posisinya berada di ujung tebing dengan ketinggian kurang lebih sekitar empat sampai lima meter. Sementara itu, sambung dia, dalam kejadian tanah longsor itu tidak ada korban jiwa yang terdampak, hanya saja bangunan ponpes setempat mengalami kerusakan.

"Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa, hanya bangunan tempat pencucian pakaian saja yang ambles atau rusak," ujarnya.

Menurut Munir, meskipun hanya satu bangunan yang terdampak bencana, pihaknya tetap mengingatkan warga sekitar dan para santri untuk tetap waspada dan siaga. "Kita koordinasi dengan warga dan santri pesantren agar tetap waspada. Kemudian, kita juga telah melakukan tindakan yang diperlukan sesuai standar operasional (SOP) kebencanaan dengan melakukan pendataan," kata Munit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement