Kamis 19 May 2022 07:08 WIB

Studi Sebut Pekerjaan Hybrid Tingkatkan Produktivitas Karyawan

Hanya 1 dari 4 karyawan di Indonesia yakin soal keberlangsungan pekerjaan hybrid.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Bekerja dari rumah atau work from home (WFH) (ilustrasi). Menurut studi global terbaru Cisco, pekerjaan hybrid telah meningkatkan kesejahteraan karyawan secara keseluruhan
Foto: Pixabay
Bekerja dari rumah atau work from home (WFH) (ilustrasi). Menurut studi global terbaru Cisco, pekerjaan hybrid telah meningkatkan kesejahteraan karyawan secara keseluruhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut studi global terbaru Cisco, pekerjaan hybrid telah meningkatkan kesejahteraan karyawan secara keseluruhan, keseimbangan kehidupan dan pekerjaan, serta kinerja karyawan di Indonesia. Di sisi lain, organisasi telah memperoleh manfaat dari tingkat produktivitas karyawan yang lebih tinggi.

Studi Cisco yang berjudul Employees are ready for hybrid work, are you? menemukan bahwa lebih dari satu dari dua karyawan (56 persen) di Indonesia percaya bahwa kualitas kerja telah meningkat. Sementara, 53 persen responden merasa bahwa produktivitas mereka meningkat.

Baca Juga

Lebih dari tiga perempat (77 persen) juga merasa peran mereka sekarang dapat dilakukan dengan sukses dari jarak jauh seperti di kantor. Namun, survei terhadap 28.000 karyawan dari 27 negara, termasuk lebih dari 1.050 responden dari Indonesia, mengungkapkan bahwa hanya satu dari empat (25 persen) karyawan Indonesia yang berpikir bahwa perusahaan mereka ‘sangat siap’ untuk masa depan dengan pekerjaan hybrid.

“Dalam situasi pekerjaan hybrid, karyawan dan perusahaan di Indonesia merasakan manfaat nyata dari peningkatan kesejahteraan karyawan hingga produktivitas dan kinerja lebih baik,” kata Marina Kacaribu, Managing Director, Cisco Indonesia, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (18/5/2022).

Penelitian Cisco ini melihat dampak pekerjaan hybrid pada lima kategori kesejahteraan-kesejahteraan emosional, keuangan, mental, fisik, dan sosial-dengan enam dari 10 karyawan (63 persen) mengatakan pekerjaan hybrid dan jarak jauh telah meningkatkan berbagai aspek kesejahteraan mereka.

Waktu di luar kantor telah meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja bagi 75 persen karyawan di Indonesia. Jadwal kerja yang lebih fleksibel (70 persen) dan waktu perjalanan yang berkurang atau hilang secara signifikan (55 persen) berkontribusi pada peningkatan ini. Hampir tiga perempat responden (74 persen) menghemat setidaknya empat jam per pekan ketika mereka bekerja dari rumah, dan lebih dari seperempat (34 persen) responden menghemat delapan jam atau lebih dari sepekan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement