Kamis 19 May 2022 17:45 WIB

Kemenlu Imbau WNI di AS Tingkatkan Kewaspadaan

Kemenlu RI antisipasi kasus penembakan yang terjadi di sejumlah wilayah AS

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Penyidik bekerja di lokasi penembakan di sebuah supermarket, di Buffalo, NY, Senin, 16 Mei 2022.
Foto: AP/Matt Rourke
Penyidik bekerja di lokasi penembakan di sebuah supermarket, di Buffalo, NY, Senin, 16 Mei 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI mengantisipasi kasus penembakan yang terjadi di sejumlah wilayah Amerika Serikat (AS) menimpa Warga Negara Indonesia (WNI). WNI kemudian diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan berkegiatan di AS.

"Mengantisipasi kasus-kasus penembakkan, pertama tentunya kita menjalin komunikasi intensif dan juga pertemuan dengan komunitas WNI yang berada di seluruh wilayah AS," ujar Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu RI Judha Nugraha dalam pengarahan media secara daring, Kamis (19/5/2022).

Baca Juga

Semakin maraknya aksi kekerasan bersenjata ini tentu menimbulkan keprihatinan semua pihak dan juga meningkatkan kewaspadaan dari seluruh perwakilan RI yang ada di AS. Terdapat enam perwakilan RI di AS, di antaranya KBRI di Washington, KJRI di Los Angeles, San Francisco, Houston, Chicago, dan New York.

Kemenlu RI melalui perwakilan di AS melakukan koordinasi dengan otoritas setempat, terutama dengan pihak keamanan. Berbagai imbauan pun sudah disebarkan melalui berbagai macam platform.

"Kami minta agar warga negara kita berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan, menghindari jalan sendiri, gunakan buddy system bersama teman ketika berjalan, hindari tempat-tempat yang rawan dan dalam keadaan darurat segera hubungi otoritas keamanan setempat dan juga perwakilan RI yang ada di wilayah terdekat," jelas Judha.

Judha mengatakan, seluruh perwakilan RI di luar negeri termasuk di AS telah memiliki nomor hotline yang mudah dihubungi untuk melaporkan kendala apapun WNI di luar negeri. Kemenlu RI juga menyediakan melalui portal di pedulwni.kemlu.co.id atau melalui aplikasi SafeTrafel.

Kasus penembakan yang terjadi di AS terjadi selama beberapa pekan belakangan. Kemenlu telah memantau terjadinya peningkatan aktivitas kekerasan gerakan bersenjata di AS. Dalam laporan yang disampaikan oleh perwakilan RI sekurangnya terdapat dua kejadian penembakkan, pertama ada di New York, dan South Carolina.

Judha mencatat terdapat 365 WNI yang tinggal di South Carolina. Kemudian penembakkan massal terjadi pada 14 Mei 2022 di Buffalo, New York. Terdapat 57 WNI yang ada di Buffalo.

Sementara itu, pada 15 Mei 2022 terjadi penembakan di gereja, California. Judha mengatakan, gereja tersebut digunakan secara bergantian oleh komunitas Taiwan dan komunitas gereja protestan Indonesia. Pada saat kejadian, bukan giliran WNI dari gereja Protestan Indonesia yang berada di gereja tersebut.

"Jadi dari serangkaian kekerasan bersenjata yang terjadi tersebut tidak ada korban WNI," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement