Kamis 19 May 2022 18:54 WIB

Pastikan Bebas dari PMK, Mentan Tinjau Peternakan Sapi di Banten

Peninjauan dilakukan Mentan guna memastikan sapi bebas PMK

Red: Christiyaningsih
Peninjauan dilakukan Mentan guna memastikan sapi bebas PMK.
Foto: Kementan
Peninjauan dilakukan Mentan guna memastikan sapi bebas PMK.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) sigap langsung meninjau peternakan sapi di Provinsi Banten. Peninjauan ini dilakukan guna memastikan sapi dalam kondisi sehat terbebas dari wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) khususnya dalam menyambut kebutuhan qurban Idul Adha.

"Hari ini kita bersyukur kepada Allah dari laporan Kadis dan apa yang kita lihat di Banten begitu menggembirakan. Saya sangat mengapresiasi dan kita harus terus menjaga kondisi ini," ujar Mentan SYL usai meninjau peternakan sapi Rumah Qur'an Lubawi, Tangerang Selatan, Kamis (19/5/2022).

Baca Juga

Mentan meminta agar pemerintah Provinsi Banten tetap siaga terhadap wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang saat ini terkonfirmasi di beberapa daerah. Penularan PMK dinilai sangat cepat karena dapat menyebar melalui udara sehingga agenda darurat baik di kecamatan, kabupaten, maupun provinsi harus terus diperketat.

"Walaupun ini semua aman tidak berarti mengendorkan agenda darurat kita, karena agenda darurat harus disikapi 14 hari. Oleh karena itu pertahankan kondisi aman ini," kata Mentan.

Mentan SYL mengatakan posko darurat PMK harus tetap disiapkan, lalu lintas ternak harus terus dijaga sehingga wabah PMK tetap bisa diantisipasi untuk masuk dari daerah lain. "Komunikasi di kabupaten, provinsi, hingga pusat harus terus dilakukan karena nanti semua di sini harus divaksin untuk menaikkan imunitasnya," kata Syahrul.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Provinsi Banten Agus Tauchid mengonfirmasi per 19 Mei 2022 dari delapan kabupaten kota di Provinsi Banten tidak ada kasus gejala positif wabah PMK. "Sebelumnya memang kondisi terakhir dua ekor sapi suspect terkonfirmasi hasil PCR positif. Namun saat ini setelah dirawat data sudah menunjukkan perkembangan positif sapi dinyatakan sembuh,"ucap Agus.

Agus menerangkan sebelumnya sapi yang dinyatakan positif merupakan sapi yang didatangkan dari daerah Jawa. Saat mendapat laporan wabah PMK, pemerintah langsung melakukan mengobatan serta melakukan tes PCR untuk sapi lainnya sehingga antisipasi bisa segera dilakukan.

"Kami juga pastikan Pak Menteri Insy Allah  untuk kondisi Idul Adha kebutuhan  ternak sapi sudah dipersiapkan dengan baik dan sapi dinyatakan sehat," tutup Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement