Sabtu 21 May 2022 14:11 WIB

Bandung Resmi Jadi Kota Angklung, Kang Udjo: Hasil Perjuangan Panjang

Seluruh masyarakat memiliki kewajiban yang sama untuk mensosialisasikan angklung.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agus raharjo
Pelajar memainkan alat musik tradisional angklung saat deklarasi Bandung Kota Angklung di Balai Kota, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (21/5/2022). Deklarasi tersebut sebagai wujud pelestarian alat musik angklung yang telah diakui UNESCO pada 2010 dengan masuk dalam warisan budaya tak benda sehingga dapat menjadi bagian setiap kegiatan kesenian dan musik di Kota Bandung.
Foto: ANTARA/Novrian Arbi
Pelajar memainkan alat musik tradisional angklung saat deklarasi Bandung Kota Angklung di Balai Kota, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (21/5/2022). Deklarasi tersebut sebagai wujud pelestarian alat musik angklung yang telah diakui UNESCO pada 2010 dengan masuk dalam warisan budaya tak benda sehingga dapat menjadi bagian setiap kegiatan kesenian dan musik di Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG—Kota Bandung resmi dideklarasikan sebagai Kota Angklung. Pendeklarasian yang diikuti ratusan seniman dan pegiat angklung ini digelar secara hibrida di Plaza Balai Kota Bandung, Sabtu (21/5/2022).

Pembacaan deklarasi dipimpin langsung pengelola sekaligus pemilik Saung Angklung Udjo, Opick Udjo ditemani sejumlah sesepuh budaya Bandung. Dalam sambutannya, pria yang akrab disapa Kang Opick itu mengaku sangat bangga dan terharu atas resminya status Kota Bandung sebagai Kota Angklung.

Baca Juga

“Saya merasa ini adalah perjuangan panjang. Ini deklarasi yang sangat penting untuk komunitas angklung, untuk Kota Bandung, untuk warga Kota Bandung dan tentu untuk Indonesia dan dunia,” ujarnya, Sabtu (21/5/2022).

“Semoga dengan Bandung kota angklung akan membawa dampak yg positif terhadap kemajuan Kota Bandung di segala bidang,” sambungnya.

Sementara itu, Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan angklung merupakan kebanggaan warga Kota Bandung. Maka tidak berlebihan jika pada hari ini Bandung resmi menyandang gelar Kota Angklung, kata Yana, merujuk pada berbagai perhelatan seni angklung di berbagai negara yang mayoritas diinisikasian seniman dari Kota Bandung.

"Prestasi angklung sebagai alat musik tradisi yang mendunia telah tercatat dalam guinness book's of record, mulai dari 5.000 pemain di Newyork, 10 ribu pemain di Beijing, hingga 20 ribu pemain di Kota Bandung. Ini tentu menjadi kebanggaan warga Kota Bandung karena berbagai pagelaran itu berasal dari kota Bandung,” jelasnya.

“Saya berharap langkah kita ini tidak berhenti hanya sebatas deklarasi, perlu ada program nyata untuk menduniakan angklung,” sambungnya.

Dia juga meminta seluruh komponen masyrakat untuk menyusun langkah stategis bersama demi mengembangkan angklung. Dia juga mengingatkan bahwa seluruh masyarakat memiliki kewajiban yang sama untuk mensosialisasikan dan mengenalkan angklung ke seluruh dunia, mulai dari teknik-teknik permainan angklung, hingga turut melestarikan tanaman bambu yang merupakan bahan baku pembuatan alat musik ini.

“Setelah hari ini ada tanggung jawab besar dan sangat berat dalam diri seniman dan budayawan, para pecinta angklung, pemain angklung, guru kesenian, dan murid-muridnya, serta semua pihak di kota Bandung untuk ngamumule angklung,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement