Senin 23 May 2022 10:35 WIB

Biden Awali Kunjungan di Jepang dengan Bertemu Kaisar

Biden akan meresmikan rencana ekonomi di Asia untuk hadapi China.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, kanan, berbicara dengan Presiden AS Joe Biden selama pertemuan bilateral di Istana Akasaka, Senin, 23 Mei 2022, di Tokyo.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, kanan, berbicara dengan Presiden AS Joe Biden selama pertemuan bilateral di Istana Akasaka, Senin, 23 Mei 2022, di Tokyo.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan memulai kunjungannya di Jepang dengan bertemu Kaisar Naruhito. Dalam kunjungan tersebut Biden akan meresmikan rencana ekonomi di kawasan untuk menghadapi China dan menegaskan kembali posisi AS sebagai sekutu utama Asia.

Agenda utama kunjungan dua hari Biden adalah peresmian Kerangka Kerja Ekonomi Indo-Pasifik, rencana pilar kerja sama ekonomi AS dengan Asia. Biden juga akan mengikuti pertemuan negara-negara Quad yang terdiri dari AS, Jepang, India dan Australia.

Baca Juga

Biden tiba di istana kerajaan untuk bertemu Naruhito, Senin (23/5/2022). Keduanya terlihat bertegur sapa sebelum masuk ke dalam. Mereka memakai masker warna putih.

Usai bertemua kaisar Jepang, Biden akan berbincang dengan Perdana Menteri Fumio Kishida. Kedua negara diperkirakan membahas rencana Jepang untuk memperluas kapabilitas dan capaian militer dalam merespon tumbuhnya pengaruh China di kawasan.  

Kedua sekutu juga diperkirakan akan mengkonfirmasi kedekatan mereka dalam menghadapi invasi Rusia ke Ukraina. AS dan Jepang sepakat perubahan status quo sepihak melalui kekuatan militer tidak dapat diterima.

AS dan Jepang khawatir dengan semakin kuatnya pengaruh Chhina di Asia terutama kedekatan Beijing dengan Moskow serta ketegangan di Taiwan. Pulau demokratis yang China klaim sebagai wilayahnya.

Agenda Korea Utara (Korut) dan isu-isu kawasan juga masuk dalam agenda pertemuan. Biden akan bertemu dengan keluarga Jepang yang diculik Korut untuk dilatih menjadi mata-mata beberapa puluh tahun yang lalu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement