Senin 23 May 2022 18:52 WIB

Dua Pekan Usai Libur Lebaran, Seperti Ini Perkembangan Kasus Covid-19 di Jabar

Mewski belum ada lonjakan signifikan, satgas tetap memantau hingga akhir Mei

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) menyampaikan sambutan saat Penganugerahan Jabar Bergerak Award di Grand Hotel Preanger Kota Bandung, Selasa (19/4). Emil menyampaikan, salah satu peran Jabar Bergerak saat ini ikut berpartisipasi dalam mengentaskan kemiskinan eksrem di Jawa Barat akibat pandemi Covid-19.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) menyampaikan sambutan saat Penganugerahan Jabar Bergerak Award di Grand Hotel Preanger Kota Bandung, Selasa (19/4). Emil menyampaikan, salah satu peran Jabar Bergerak saat ini ikut berpartisipasi dalam mengentaskan kemiskinan eksrem di Jawa Barat akibat pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Momen libur Lebaran 2022 sudah berlalu lebih dari dua pekan. Namun,  kasus Covid-19 di Jawa Barat masih terkendali bahkan terhitung landai. Hal ini menunjukkan, tanda masa pandemi berubah menjadi endemi semakin terlihat. 

Pemerintah telah menetapkan tanggal libur nasional Idul fitri 1443 Hijriah dan cuti bersama Lebaran 2022. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumunkan hari libur Idul Fitri jatuh pada 2-3 Mei 2022, sedangkan cuti bersama pada 29 April dan 4-6 Mei 2022.

Baca Juga

Menurut Ketua Harian Satgas Covid-19 Jabar, Dewi Sartika kasus Covid-19 di Jabar saat ini masih cenderung belum mengalami lonjakan yang signifikan. Namun, pihaknya akan terus memantau perkembangan kasus Covid-19 hingga akhir Mei 2022 ini.  "Tidak ada lonjakan berarti, 14 hari usai libur Idulfitri 2022, kalo dilihat data mingguan tetap melandai. Harus diliat sampai akhir Mei ini," ujar Dewi, Senin (23/5/2022).

Tidak hanya itu, kata Dewi, tingkat bed occupancy rate (BOR) pada rumah sakit rujukan Covid-19 di Jabar pun masih stabil, yaitu di bawah satu persen. Hal itu, menandakan kasus Covid-19 di Jawa Barat masih terkendali. 

Diketahui, sebelumnya per 13 Februari 2022, Satgas Covid-19 Jabar mencatat BOR di rumah sakit Jabar sempat meningkat mencapai 44, 67 persen. Pemprov Jabar kala itu menambah jumlah tempat tidur rumah sakit untuk pasien Covid-19 dengan total ketersediaan sebanyak 9.907.

Meskipun presentase tersebut masih di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni 60 persen. "Kita juga masih di bawah satu persen BOR Rumah Sakit, masih aman dan aman banget Insya Allah," katanya.

Berdasarkan pantauan Pikobar Jabar, kasus Covid-19 di Jabar pada Senin (23/5/2022) pukul 13:00 WIB ada 1.106.260 kasus terkonfirmasi. Sebanyak 534 masih dalam perawatan, sedangkan 1.089.921 dinyatakan sembuh, dan 15.805 dinyatakan meninggal.  "Data terus berubah, saya menerima data terbaru setiap pukul 17:00 WIB, sampai saat ini kasus masih landai," kata Dewi. 

Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil optimis Pandemi Covid-19 dapat segera usai hingga berubah status menjadi endemi. Hal itu mengacu pada kasus Covid-19 yang cenderung landai di Jabar. 

Ridwan Kamil mengatakan, usai libur Lebaran 2022 ini kasus Covid-19 di Jabar belum terjadi lonjakan. Pihaknya akan terus memantau peningkatan kasus Covid-19 dalam beberapa hari ke depan. 

"Kami akan monitor selama 14 hari ke depan semoga tidak ada lonjakan Covid-19, jika tidak ada maka secara teori seharusnya sudah de facto masuk fase endemik," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil melalui keterangan resminya, Selasa (10/5/2022). 

Berkaca dari pengalaman sebelumnya, lonjakan kasus kerap terjadi setelah satu pekan libur panjang. Sementara pada libur Lebaran 2022 ini, masyarakat baru diizinkan mudik setelah dua tahun sebelumnya dilarang pemerintah karena kasus Covid-19 tengah meningkat.  "Jadi pada mudik tahun ini naik 40 persen di banding tahun-tahun normal, karena dua tahun tidak mudik. Kita lihat 14 hari ke depan kasusnya akan seperti apa," katanya.

Selain itu, Presiden Jokowi mencabut aturan pemakaian masker di ruangan terbuka. Keputusan ini dibuat karena kasus Covid-19 di Indonesia sudah terkendali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement