Selasa 24 May 2022 00:12 WIB

Pengamat: Mudik Lebaran Lancar karena Infrastruktur Baik

Pengamat nilai mudik lebaran lancar karena infrastruktur baik.

Red: Bayu Hermawan
Mudik lebaran (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal
Mudik lebaran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah, mengatakan, kondisi infrastruktur darat yang baik sangat memengaruhi kelancaran lalu lintas mudik Lebaran 2022.

"Mudik relatif berhasil. Pengaruh infrastruktur darat cukup besar. Infrastruktur berhasil memberikan kemanfaatan bagi masyarakatsehingga mudik tidak menimbulkan kemacetan berhari-hari," kata Trubus kepada wartawan di Jakarta, Senin (23/5/2022).

Baca Juga

Karena itu, Trubus memberikan apresiasi kepada pemerintah yang menurutnya berhasil menangani mudik Lebaran 2022. Trubus mengatakan penyelenggaraan mudik berhasil padahal animo masyarakat untuk merayakan Lebaran 2022 di kampung sangat tinggi setelah dua tahun tidak bisa mudik. 

Trubus mengakui di beberapa titik masih ada kemacetan, tapi bisa cepat diurai dengan baik. "Keamanan juga relatif baik. Mudik tahun ini minim kecelakaan," katanya.

Pernyataan Trubus tersebut menanggapi hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terhadap kinerja Presiden Joko Widodo. Survei digelar pada 10-12 Mei 2022 melibatkan 1.245 responden. Sebanyak 76,7 persen responden mengaku sangat dan cukup puas dengan kinerja Presiden.

Meningkatnya kepuasan publik terhadap kinerja Presiden didorong keberhasilan penanganan Covid-19 dan penyelenggaraan mudik. Sebanyak 74,6 persen responden puas dengan penanganan pandemi dan 88 persen responden puas dengan pelayanan moda transportasi umum saat mudik. Dari sisi penanganan Covid-19, Trubus mengapresiasi pemerintah.

"Penanganan pandemi relatif berhasil. Kalau dibandingkan negara lain, bahkan Amerika Serikat, beberapa negara Eropa, China, dan Malaysia, kita lebih baik," kata Trubus.

Menurut Trubus, kemungkinan ada faktor "nonhuman" sehingga pandemi di Indonesia lebih terkendali dibandingkan negara lain. Namun, dia menegaskan yang jelas kebijakan penanganan pandemi yang dibuat Presiden Joko Widodo jauh lebih baik. "Kita tidak menerapkan lockdown, pemulihan ekonomi relatif berjalan, dan strategi berjalan. Dari dalam diri masyarakat ingin segera mengakhiri Covid-19, jadi relatif berhasil," katanya.

Trubus mengatakan keberhasilan penanganan pandemi terkait keberanian presiden mendatang terkait vaksin Sinovac yang saat ini banyak diragukan. Bahkan presiden menjadi orang pertama yang mendapatkan vaksin. 

"Jadi ada asas kepatuhan publik terhadap pemimpin yang bisa dipercaya," katanya.Dia menyebutkan memang ada sebagian masyarakat yang menolak vaksin. Kemudian, kata dia, pemerintah mengambil kebijakan memberikan vaksin secara gratis.

"Dengan demikian masyarakat tidak terbebani. Itu yang mendorong masyarakat mau vaksin, termasuk kita ketat menerapkan peraturan untuk pelaku perjalanan. Itu bisa dianggap berhasil," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement