Jumat 27 May 2022 16:37 WIB

Kepala BPIP: Berpulangnya Buya Syafii adalah Kehilangan Besar bagi Bangsa Indonesia

Kepala BPIP menilai gagasan Buya Syafii mengedepankan nurani.

Red: Muhammad Hafil
 Kepala BPIP: Berpulangnya Buya Syafii adalah Kehilangan Besar bagi Bangsa Indonesia. Foto: Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia, Prof Drs KH Yudian Wahyudi MA PhD
Foto: BPIP
Kepala BPIP: Berpulangnya Buya Syafii adalah Kehilangan Besar bagi Bangsa Indonesia. Foto: Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia, Prof Drs KH Yudian Wahyudi MA PhD

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP RI) menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam kepada keluarga dan umat muslim atas berpulangnya salah satu Ulama dan Tokoh bangsa Indonesia, Prof. Dr. K.H. Ahmad Syafii Maarif. Buya Syafii wafat pada hari Jumat, 27 Mei 2022 pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah, Yogyakarta. 

Buya Syafii dikenal sebagai Ulama Kharismatik sekaligus pemikir Islam Kontemporer di masanya. Lebih dari puluhan buku telah ia tulis yang sebagian besar mengulik isu pembumian Islam, pendidikan, hingga Kebhinekaan. Seperti bukunya yang berjudul; Islam dan Masalah Kenegaraan: Studi tentang Percaturan dalam Konstituante (1985), Islam dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan: Sebuah Refleksi Sejarah (2009), Peta Bumi Intelektualisme Islam di Indonesia (1993), Membumikan Islam (2019) dan karya-karya lainnya. 

Baca Juga

Melalui karya-karya dan kontribusinya pada tahun 2008 Buya Syafii dianugerahi penghargaan Ramon Magsaysay dari pemerintah Filipina. Sebelumnya, Buya juga pernah memimpin salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia yaitu Muhammadiyah dengan ditunjuk sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah dari 2000 hingga 2005.

Sementara pada 2017 Buya Syafii dilantik sebagai Dewan Pengarah BPIP RI yang saat itu masih bernama Unit Kerja Presiden (UKP) Pembinaan Ideologi Pancasila. "Melalui BPIP inilah Buya selalu menyumbangkan pemikiran-pemikirannya baik melalui tulisan hingga diskusinya bersama dengan para Dewan Pengarah BPIP lainnya," kata Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi.

Buya Syafii juga menjadi guru bagi Prof Yudian Wahyudi. Almarhum Buya Syafii juga berperan menghantarkan Yudian memperoleh beasiswa untuk studi lanjut di McGill University dan mengajar di School of Law, Harvard University.

Lebih lanjut Yudian menegaskan bahwa berpulangnya Buya Syafii merupakan kehilangan besar bagi Bangsa Indonesia. "Tulisan dan gagasan beliau yang mengedepankan hati nurani di atas kepentingan politik sesaat selalu menjadi oase bagi apatisme publik," kata Yudian.

Buya Syafii dimakamkan hari ini, (27/5) di Pemakaman Khusnul Khotimah, Dukuh Donomulyo, Nanggulan, Kulon Progo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement