Jumat 27 May 2022 20:12 WIB

Gubernur Sumbar: Buya Syafii Maarif tak Kenal Lelah Sumbangkan Pemikiran Terbaik

Syafii Maarif adalah putra kebanggaan Minangkabau yang memberikan pemikiran terbaik

Rep: Febrian Fachri/ Red: Gita Amanda
Presiden Joko Widodo (kanan) dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (kiri) melaksanakan shalat jenazah saat melayat Almarhum Buya Syafii Maarif di Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta, Jumat (27/05/2022). Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tahun 1998-2005, Buya Syafii Maarif wafat pada Jumat (27/5/2022) pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) karena sakit.
Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Presiden Joko Widodo (kanan) dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (kiri) melaksanakan shalat jenazah saat melayat Almarhum Buya Syafii Maarif di Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta, Jumat (27/05/2022). Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tahun 1998-2005, Buya Syafii Maarif wafat pada Jumat (27/5/2022) pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) karena sakit.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi, menyampaikan duka mendalam mendengar kabar duka meninggalnya tokoh bangsa Ahmad Syafii Maarif. Menurut Mahyeldi, Buya Maarif adalah sosok yang selalu memberikan pemikiran terbaik untuk kepentingan bangsa.

"Beliau adalah putra kebanggaan Minangkabau yang tak kenal lelah memberikan pikiran terbaiknya untuk Bangsa Indonesia. Pikiran-pikiran beliau sangat luar biasa dan menginspirasi kita semua dan InsyaAllah beliau husnul khotimah," kata Mahyeldi, Jumat (27/5/2022).

Baca Juga

Mantan Ketua PP Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif, menghembuskan nafas terakhirnya, Jumat (27/5/2022) jam 10.15 Wib di Yogyakarta. Mantan anggota Wantimpres itu meninggal di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Yogyakarta.

Mahyeldi mengatakan pertemuan terakhirnya dengan Buya Maarif beberapa bulan lalu. Ketika itu, salah satu pembicaraan Gubernur Sumbar dengan tokoh kelahiran Sumpur Kudus, Sijunjung itu mengenai pembangunan jalan tol di Sumatra Barat. Saat itu menurut Mahyeldi, Buya Maarif mendukung agar pembangunan tol di Sumbar segera selesai. Buya Maarif melihat Sumbar sudah sangat membutuhkan jalan tol agar dapat lebih berkembang dalam banyak aspek.

"Atas nama pribadi, keluarga, masyarakat dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, saya ucapkan duka yang mendalam atas wafatnya Buya Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif," ujar Mahyeldi.

Buya Syafii Maarif disemayamkan di Masjid Besar Kauman Yogyakarta, dan dimakamkan di Pemakaman Muhammadiyah, tepatnya di Dusun Donomulyo, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulonprogo.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الشَّيْطٰنُ لَمَّا قُضِيَ الْاَمْرُ اِنَّ اللّٰهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدْتُّكُمْ فَاَخْلَفْتُكُمْۗ وَمَا كَانَ لِيَ عَلَيْكُمْ مِّنْ سُلْطٰنٍ اِلَّآ اَنْ دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِيْ ۚفَلَا تَلُوْمُوْنِيْ وَلُوْمُوْٓا اَنْفُسَكُمْۗ مَآ اَنَا۠ بِمُصْرِخِكُمْ وَمَآ اَنْتُمْ بِمُصْرِخِيَّۗ اِنِّيْ كَفَرْتُ بِمَآ اَشْرَكْتُمُوْنِ مِنْ قَبْلُ ۗاِنَّ الظّٰلِمِيْنَ لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ
Dan setan berkata ketika perkara (hisab) telah diselesaikan, “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku tidak dapat menolongmu, dan kamu pun tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu.” Sungguh, orang yang zalim akan mendapat siksaan yang pedih.

(QS. Ibrahim ayat 22)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement