Sabtu 28 May 2022 23:20 WIB

BKKBN DIY Targetkan 10 Ribu Lebih Akseptor Baru KB

Perwakilan BKKBN DIY minta semua pihak terlibat agar target 10.233 akseptor tercapai

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas medis memasang alat kontrasepsi ke tubuh akseptor di Puskesmas. Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) DIY menargetkan 10 ribu lebih akseptor baru Keluarga Berencana (KB). Untuk mencapai target tersebut, pelayanan KB pun terus diperluas.
Foto: ANTARA/Fauzan
Petugas medis memasang alat kontrasepsi ke tubuh akseptor di Puskesmas. Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) DIY menargetkan 10 ribu lebih akseptor baru Keluarga Berencana (KB). Untuk mencapai target tersebut, pelayanan KB pun terus diperluas.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) DIY menargetkan 10 ribu lebih akseptor baru Keluarga Berencana (KB). Untuk mencapai target tersebut, pelayanan KB pun terus diperluas.

"DIY menargetkan 10 ribu lebih akseptor metode kontrasepsi. Semua dinas, instansi (terkait), korem, kodim, OPD, TP PKK dan organisasi profesi lainnya bekerja sama supaya target 10.223 akseptor ini bisa tercapai," kata Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Shodiqin di RSKIA Sadewa, Sleman, DIY, Sabtu (28/5).

Shodiqin menuturkan, dengan adanya layanan KB serentak, diharapkan dapat sasaran KB juga meningkat dan dapat mencapai target dalam waktu dekat. Ditingkatkannya layanan KB ini juga bertujuan untuk mencegah stunting.

Saat ini, stunting di DIY masih di angka 17 persen. Sedangkan, keluarga yang berisiko stunting sendiri hampir dua kali lipatnya yakni hampir 30 persen.

"Dengan adanya layanan serentak kalau bisa terlaksana, maka di DIY bisa mencegah stunting. Karena juga akan mengurangi tingkat kematian ibu, termasuk kematian bayi saat dilahirkan. Jika KB sukses, maka pencegahan stunting juga ikut sukses," ujar Shodiqin.

Shodiqin menjelaskan, di Kabupaten Sleman sebelumnya sudah didapat dan mendaftar sebanyak 1.200 akseptor baru untuk semua metode kontrasepsi sejak 15 sampai 31 Mei 2022 lalu. Sedangkan, untuk Kota Yogyakarta sudah didapat 440 akseptor baru.

Bahkan, di RS KIA Sadewa juga ada 166 akseptor baru yang menerima KB. "Tapi sampai 24 Mei sudah terdaftar 186 akseptor. Dari jumlah itu dilakukan screening dan yang sudah lolos untuk dilayani hari ini hanya 166 akseptor MOW," jelasnya.

Kedepannya, layanan KB akan terus dilakukan secara masif. Termasuk bekerja sama dengan TNI/Polri yang juga sudah menargetkan sebanyak sejuta akseptor.

"Diharapkan cakupan pelayanan KB semakin luas tanpa mengesampingkan kualitas pelayanan KB," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement