Senin 30 May 2022 16:39 WIB

Cerita Eks Napiter Cerai dengan Suami karena Kembali ke Pelukan NKRI

Jack Harun sebut eks napiter yang kembali ke NKRI rentan mendapat teror.

Red: Teguh Firmansyah
Bendera Merah Putih
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Bendera Merah Putih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan narapidana terorisme Joko Trihermanto atau Jack Harun mengatakan bahwa para narapidana terorisme yang kembali ke pelukan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan meninggalkan paham radikal rentan mendapatkan teror dari kelompok mereka terdahulu. Untuk itu mereka harus tetap diperhatikan dan dilindungi.

"Yang perlu diwaspadai dan yang perlu diingatkan bahwa teman-teman yang sudah kembali ini banyak mendapat teror," kata Jack Harun ketika menyampaikan paparan dalam seminar nasional bertajuk "Pencegahan Radikalisme-Terorisme dan Launching Buku Menjerat Terorisme" yang disiarkan di kanal YouTube Pusat Pembinaan Ideologi UNESA, dipantau dari Jakarta, Senin.

Baca Juga

Adapun salah satu mantan narapidana terorisme (eks napiter) yang menjadi contoh adalah Ika, seorang eks napiter yang nyaris bergabung dalam tragedi bom di Bali. Setelah Ika bebas dari tahanan dan kembali ke masyarakat, kata Jack Harun, Ika bercerai dengan suaminya karena suaminya masih "merah", dalam arti belum dapat kembali ke tengah masyarakat.

Setelah terbebas dari tahanan, Ika mengalami teror dari kelompoknya yang terdahulu, bahkan pada Senin, 30 Mei 2022, Ika menjalani perawatan di rumah sakit.Oleh karena itu, Jack Harun meminta kepada masyarakat, khususnya aparat penegak hukum, untuk lebih memperhatikan keamanan dan keselamatan dari para eks napiter yang sudah kembali ke tengah masyarakat.

Tidak hanya berhadapan dengan stigma masyarakat dan pengasingan, lanjut dia, para eks napiter juga harus menghadapi ketakutan akan ancaman yang diberikan oleh kelompoknya terdahulu.

Jack Harun menjelaskan bahwa kelompok teroris akan memandang para eks napiter kembali berpihak pada negara dengan paham yang bertentangan dengan kelompoknya. Dengan demikian, kelompok teroris akan membenarkan penyerangan dan pembunuhan terhadap eks napiter.

Kondisi tersebut mengakibatkan eks napiter berada di dalam kondisi yang rentan dan dipenuhi oleh rasa takut."Saya berharap teman-teman eks napiter ini semuanya di-back-up, betul-betul dijamin keamanannya sebelum mereka berani tampil di depan publik. Orang-orang inilah yang rawan," kata Jack Harun.

Ia menambahkan, adalah kewajiban bersama untuk merangkul mereka eks napiter.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement