Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image taufik sentana

Ilalang dan Rembulan

Sastra | Tuesday, 31 May 2022, 17:32 WIB
Dok. Taqiya

Sore, kekasih. Aku terlambat mencintaimu. Kalau bisa disebut begitu. Jarak kita seperti ilalang di savana dan rembulan di atas lautan.

Aku ilalangnya, yang kering dan sebagiannya dihempas angin. Begitu Gibran, si penyair menyebut tentang kisah ini dalam sayap sayap patah.

Tapi aku telah menerima sepi, atau bisakah disebut kekalahan? atau keberanianku.

Ada banyak isyarat dan bahasa alam yang sepenuhnya kita pahami. Walau hakikatnya, cinta itu memurnikan, tidak mengaburkan.

Sore, kekasih. Apakah cinta takluk oleh waktu, adakah aku betul betul terlambat mencintaimu.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image