Kamis 02 Jun 2022 10:21 WIB

BNN Musnahkan 5 Hektare Ladang Ganja di Gayo Lues Aceh

Tim gabungan membabat 20.000 batang ganja dengan berat total 10 ton.

Red: Nur Aini
Petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) mengangkut batang ganja saat penggerebekan ladang ganja, ilustrasi. Badan Narkotika Nasional (BNN) memusnahkan ladang ganja siap panen seluas 5 hektare di kawasan Hutan Lindung Pegunungan Leuser, Desa Agusen, Kecamatan Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh.
Foto: ANTARA/RAHMAD
Petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) mengangkut batang ganja saat penggerebekan ladang ganja, ilustrasi. Badan Narkotika Nasional (BNN) memusnahkan ladang ganja siap panen seluas 5 hektare di kawasan Hutan Lindung Pegunungan Leuser, Desa Agusen, Kecamatan Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, GAYO -- Badan Narkotika Nasional (BNN) memusnahkan ladang ganja siap panen seluas 5 hektare di kawasan Hutan Lindung Pegunungan Leuser, Desa Agusen, Kecamatan Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh.

Berdasarkan keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (2/6/2022), BNN melakukan kerja sama dengan Badan Informasi Geospasial (BIG) serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ketika melakukan pemusnahan tersebut. Berada pada ketinggian 1.660 MDPL dan 1.715 MDPL, ladang ganja seluas 5 hektare tersebut berhasil ditemukan tim BNN pada Senin (23/5).

Baca Juga

Atas temuan tersebut, di bawah pimpinan Direktur Narkotika Deputi Bidang Pemberantasan BNN Brigjen Pol Roy Hardi Siahaan, BNN melakukan pemusnahan ladang ganja, Selasa (31/5). BNN juga bekerja sama dengan BNN Kabupaten Gayo Lues, Kejaksaan Negeri, Polres, Brimob, Kodim, serta Satpol PP Kabupaten Gayo Lues untuk menurunkan personel sebanyak 143 orang. Tim gabungan berhasil membabat 20.000 batang ganja dengan berat total 10 ton.

Gayo Lues menjadi salah satu target wilayah pengembangan program Grand Design Alternative Development (GDAD) besutan BNN. Melalui program ini, BNN memberi alternatif bagi masyarakat yang dahulu bertani ganja untuk beralih pada komoditas tanaman produktif lainnya. Dengan adanya pemusnahan ladang ganja itu, BNN berharap masyarakat semakin peduli terhadap aturan perundang-undangan di Indonesia yang melarang dengan tegas kepemilikan, penanaman, serta peredaran gelap tanaman ganja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement