Jumat 03 Jun 2022 07:24 WIB

Perubahan Akreditasi Mandiri Kependidikan Jadi Tantangan Perguruan Tinggi

Himpunan Dosen PGSD bisa mendorong tiap prodi untuk melakukan yang terbaik.

Rep: wilda fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
Sebanyak 14 buku terbitan mahasiswa dan dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (Prodi PGSD) UMM.
Foto: Dok UMM
Sebanyak 14 buku terbitan mahasiswa dan dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (Prodi PGSD) UMM.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Adanya perubahan mekanisme akreditasi program studi kependidikan memberikan tantangan sendiri bagi perguruan tinggi. Hal itu mendorong Himpunan Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Indonesia Wilayah I untuk melangsungkan Bimbingan Teknis Akreditasi Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mulai Kamis (2/6/2022) hingga Sabtu (4/6/2022).

Wakil Rektor I UMM Profesor Syamsul Arifin menilai, bimtek ini sangat penting apalagi dengan tantangan-tantangan yang semakin kompleks. Salah satunya melihat situasi perguruan tinggi, baik pihak institusi maupun program studi yang sibuk menyesuaikan dengan beberapa regulasi yang ada. "Kalau dilihat memang ada sederet perubahan yang dilakukan pemerintah terkait pendidikan," kata Syamsul.

Baca Juga

Meski begitu, Syamsul yakin prodi-prodi PGSD tiap perguruan tinggi akan terus menatap ke depan. Selain itu, juga memperkuat komitmen untuk menjadikan semua prodi PGSD menyandang akreditasi unggul.

Syamsul percaya Himpunan Dosen PGSD bisa mendorong tiap prodi untuk melakukan yang terbaik. Dengan begitu, generasi emas yang berkualitas terwujud di tahun 2045 nanti.

Hal itu diamini oleh Ketua Himpunan Dosen PGSD (HDPGSD), Widya Karmila Sari. Pihaknya sudah menghadirkan sederet pemateri yang akan memberikan penjelasan lebih lanjut  terkait perubahan sistem akreditasi. Hal itu dilakukan dalam rangka mengkaji Peraturan Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan Nomor 24 Tahun 2022.

Ia menegaskan, HDPGSD memiliki prinsip utama yakni maju bersama sesuai dengan ide awal pendiriannya. Tidak membedakan antara perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS). Apalagi mengingat akreditasi menjadi salah satu pertimbangan para calon mahasiswa untuk memilih jurusan dan perguruan tinggi. 

Widya berharap lokakarya dan bimbingan teknis ini bisa mendorong teman-teman untuk memajukan prodi. "Harapannya bisa sama-sama saling membantu menggapai akreditas unggul,” jelasnya dalam keterangan pers, Kamis (2/6/2022).

Di sisi lain, Koordinator Pelaksana Arina Restian  mengatakan, ada beberapa luaran yang bisa dihasilkan lewat bimtek ini. Satu di antaranya para peserta diharapkan mampu menyusun akreditasi secara mandiri. Dengan begitu, bisa berdampak positif bagi sistem yang dijalankan. Di samping itu juga sebagai upaya untuk melahirkan generasi emas 2045.“Paling tidak para peserta sudah siap dan memahami perubahan sistem akreditasi yang ada. Sehingga nanti tidak bingung untuk melangkah demi mencapai akreditas Unggul di setiap prodi PGSD di masing-masing perguruan tinggi,” kata Dosen PGSD UMM tersebut. 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement