Jumat 03 Jun 2022 15:34 WIB

Bibit: SBR011 Laris Manis karena Investasi yang 100% Dijamin Negara

SBR011 dapat menjadi alternatif bagi mereka yang ingin mengembangkan dananya

Red: Christiyaningsih
SBR011 dapat menjadi alternatif bagi mereka yang ingin mengembangkan dananya.
Foto: Bibit
SBR011 dapat menjadi alternatif bagi mereka yang ingin mengembangkan dananya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR011 yang dirilis pemerintah dengan masa penawaran tanggal 25 Mei-16 Juni 2022 laris manis dibeli oleh masyarakat. Dalam dua hari pertama sejak diterbitkan, yakni di tanggal 27 Mei 2022, penjualan SBR011 langsung menyentuh angka lebih dari Rp 1,5 triliun atau 30% dari target awal yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp5 triliun.

SBR011 ditawarkan dengan kupon 5,50% per tahun dengan imbal hasil floating with floor serta jatuh tempo dua tahun. Menurut PR & Corporate Communication Lead Bibit.id, William, SBR011 dapat menjadi alternatif bagi masyarakat Indonesia yang ingin mengembangkan dananya dan memiliki passive income. Dengan imbal hasil floating with floor, artinya besaran imbal hasil SBR011 akan disesuaikan dengan tingkat suku bunga.

Baca Juga

Jika suku bunga acuan BI naik, imbal hasil SBR011 juga akan naik. Namun tak perlu khawatir, jika suku bunga acuan BI turun, batas minimal imbal hasilnya 5,50% per tahun, tidak kurang dari itu. Dengan naiknya suku bunga The Fed Amerika Serikat dan inflasi yang tinggi, Bank Indonesia sedang bersiap menaikkan suku bunga acuannya. Dapat dikatakan, SBR011 yang memiliki imbal hasil 5,50% per tahun floating with floor merupakan pilihan investasi yang tepat pada momen kenaikan suku bunga nanti.

“SBR011 merupakan pilihan tepat bagi investor yang ingin punya passive income dengan imbal hasil melebihi rata-rata bunga deposito bank BUMN dan imbal hasilnya pun sangat menguntungkan di era kenaikan suku bunga saat ini. Berinvestasi di SBR011 merupakan pilihan bijak bagi investor karena 100% dijamin oleh negara dan juga, pajak dari imbal hasilnya hanya 10%, lebih rendah dari deposito yang 20%,” kata William dalam Talkshow di Radio Smart FM yang disiarkan langsung di 10 kota di Indonesia.

Menurut William, selain imbal hasilnya menguntungkan dengan mengikuti kenaikan suku bunga, nantinya investor SBR011 dengan jumlah investasi minimal Rp 2 juta juga dapat melakukan pencairan lebih awal dari jatuh tempo (early redemption) sebesar 50% setelah satu tahun.

Di sisi lain, sebagai aplikasi investasi reksa dana dan Surat Berharga Negara (SBN) untuk pemula yang telah secara resmi ditunjuk oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia sebagai Mitra Distribusi penjualan SBN, Bibit siap melayani para investor SBN yang ingin berinvestasi melalui aplikasinya. “Di Bibit, kami ingin agar setiap orang bisa berinvestasi dengan mudah, aman, dan nyaman di dalam instrumen-instrumen investasi yang terdiversifikasi, tak hanya reksa dana, tapi SBN juga pastinya," tambah William.

Sebagai informasi, pembelian/pemesanan minimal untuk SBR011 adalah Rp 1 juta dan kelipatan Rp 1 juta dengan maksimum Rp 2 milyar. Untuk bisa membeli SBR011 di aplikasi atau website Bibit, para pengguna cukup mengklik icon atau banner “Surat Berharga Negara (SBN)” di homepage aplikasi maupun website Bibit.

Dalam hal ini, Bibit bermitra dengan Stockbit Sekuritas untuk mengelola pencatatan dan penyimpanan Rekening Dana Investor (RDN) SBN milik investor. Nantinya, setelah investor melakukan pembayaran untuk transaksi SBN, investor akan menerima bukti transaksi berupa Bukti Penerimaan Negara (BPN). Di dalam BPN, terdapat Nomor Tanda Penerimaan Negara (NTPN) yang diterbitkan langsung oleh negara serta menjadi bukti kepemilikan SBN yang dibeli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement