Pelaku UMKM Banyumas Harapkan Solusi Usai Pencabutan Subsidi

Red: Muhammad Fakhruddin

Pelaku UMKM Banyumas Harapkan Solusi Usai Pencabutan Subsidi (ilustrasi).
Pelaku UMKM Banyumas Harapkan Solusi Usai Pencabutan Subsidi (ilustrasi). | Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra

REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO -- Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Mikro Kecil Menengah Banyumas (Aspikmas) mengharapkan adanya solusi usai pencabutan subsidi minyak goreng curah.

"Terkait dengan pencabutan subsidi minyak goreng curah, kami melihatnya, pertama, pemerintah melakukan itu karena ada dasar-dasar yang bisa dipertanggungjawabkan," kata Ketua Umum Aspikmas Pujiyanto di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat (3/6/2022).

Sementara yang kedua, kata dia, pencabutan subsidi minyak goreng curah jelas akan berimbas terhadap para pelaku UMKM karena secara otomatis harga komoditas tersebut akan cenderung naik. Ia mengatakan berdasarkan data, sebagian besar pelaku UMKM Banyumas yang teregistrasi di Aspikmas bergerak dalam usaha yang membutuhkan minyak goreng.

"Cuma, teman-teman memang sudah terbiasa menghadapi hal-hal yang mungkin di luar kendali. Insya Allah mereka sangat bisa 'survive', tapi akan lebih baik ketika memang ada solusi alternatif lain," katanya.

Baca Juga

Dalam hal ini, kata dia, selain mencabut subsidi minyak goreng curah juga diimbangi dengan kebijakan lain yang dapat memberikan stimulus daya tahan, bahkan daya dongkrak pelaku UMKM.

Lebih lanjut, Pujiyanto mengatakan saat terjadi kelangkaan minyak goreng, pihaknya sempat menyebarkan kuisioner kepada para pelaku UMKM di Banyumas.

"Dari sekitar 170-180 pelaku UMKM yang menjadi responden, itu kebutuhan minyak goreng setiap minggunya mencapai 3.088 liter. Padahal dari 3.600 pelaku UMKM yang menjadi anggota Aspikmas, sekitar 70 persennya membutuhkan minyak goreng dalam berproduksi," katanya.

Menurut dia, jumlah tersebut belum termasuk pelaku UMKM di luar Aspikmas karena berdasarkan data secara keseluruhan di Kabupaten Banyumas tercatat sekitar 89.000 pelaku UMKM.

Ia mengakui jika sebelum terjadi kelangkaan minyak goreng yang berujung pada kenaikan harga komoditas tersebut, banyak pelaku UMKM yang menggunakan minyak goreng kemasan dalam berproduksi. Akan tetapi setelah harga minyak goreng kemasan melonjak drastis, kata dia, banyak pelaku UMKM yang melakukan substitusi dengan minyak goreng curah. "Bahkan, ada pula yang mencampur minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah saat berproduksi," kata Pujiyanto.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Hingga Mei 2022, Transaksi e-Peken Surabaya Capai Rp 16,2 Miliar

Bank Mandiri Kucurkan Dana Rp 109 Triliun Dorong UMKM Naik Kelas

Panitia: 140 UMKM Jajakan Produk Saat Formula E Jakarta

Bangga Gunakan Produk Dalam Negeri, Dwi Sasono: Desain dan Kualitasnya Bagus

Mbiz Dukung Digitalisasi Pembayaran di Bank Daerah

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark