Jumat 03 Jun 2022 19:31 WIB

207 Polisi Amankan World Surf League Krui Pro

Sebanyak 216 orang peselancar dari 17 negara berpartisipasi pada World Surf League.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ratna Puspita
Ilustrasi Pantai Tanjung Setia. Polda Lampung menurunkan 207 personel untuk mengamankan jalannya World Surf League Krui Pro di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, pada 11-17 Juni 2022.
Foto: ANTARA/Rosa Panggabean
Ilustrasi Pantai Tanjung Setia. Polda Lampung menurunkan 207 personel untuk mengamankan jalannya World Surf League Krui Pro di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, pada 11-17 Juni 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Polda Lampung menurunkan 207 personel untuk mengamankan World Surf League Krui Pro di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, pada 11-17 Juni 2022. Ajang internasional tersebut sempat tertunda dua tahun karena pandemi Covid-19.

Kepala Bidang Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, kejuaraan selancar internasional atau "World Surf League (WSL) Krui Pro 2022" untuk pertama kalinya digelar, setelah sempat tertunda karena Covid-19. Pandra Arsyad mengatakan, pada ajang internasional yang melibatkan peserta dari luar negeri, Polda Lampung telah menyiapkan 207 personel gabungan untuk melaksanakan tugas pengamanan di sana.

Baca Juga

"Personel gabungan dibantu Brimob diturunkan pada ajang tersebut,” kata dia di Bandar Lampung, Jumat (3/6/2022).

Ia mengatakan, berdasarkan data dari pihak penyelenggara sudah terdata peserta WSL, sebanyak 216 orang peselancar dari 17 negara. Kegiatan internasional ini berada di pantai barat Tanjung Setia Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung.

Dia mengatakan, pengamanan akan dipusatkan di sentra Pantai Tanjung Setia, Kecamatan Krui. Sebab, semua peserta akan ditempatkan di kawasan tersebut.

WSL Krui Pro 2022 tersebut rencananya dibuka Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Pantai Tanjung Setia, Krui, menjadi langganan peselancar mancanegara untuk mengadu ketangkasan berselancar dengan gelombang laut lebih dari empat meter. 

Kawasan Tanjung Setia tersebut, sudah tersedia tempat-tempat penginapan representatif, yang dihuni mayoritas warga negara asing. Para peselancar mancanegara yang tiba di Bandara Radin Inten II, biasanya langsung menyewa mobil menuju lokasi selancar Pantai Tanjung Setia dengan lama perjalanan lima sampai enam jam.

Iwan (38 tahun), warga Krui, Pesisir Barat, mengatakan, peselancar mancanegara rata-rata menginap di tempat-tempat penginapan yang tersedia sepanjang pantai tersebut. Mereka sengaja menunggu kondisi cuaca dan gelombang laut tinggi untuk siap terjun mengadu ketangkasan berselancar.

“Kalau warga negara asing datang tidak menginap di hotel di Bandar Lampung, tapi langsung dari bandara ke Krui, menginap di cottage di Pantai Tanjung Setia,” kata Iwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement