Jumat 03 Jun 2022 21:53 WIB

Prabowo tak Harus Jadi Capres, Pengamat: Hanya Basa Basi Politik

Gerindra sudah sejak awal menyatakan capres mereka adalah Prabowo.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Partai Gerindra - Prabowo Subianto. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum Partai Gerindra - Prabowo Subianto. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- - Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menanggapi terkait pernyataan Prabowo Subianto soal ia tidak harus menjadi Capres. Menurutnya, pernyataan tersebut hanya basa basi politik.

"Pertama, petinggi Partai Gerindra sudah sejak awal menyatakan capres dari partainya hanya Prabowo. Pendampingannya yang menjadi cawapres masih bisa dikompromikan," katanya pada Jumat (3/6).

Baca Juga

Kemudian, ia melanjutkan bagi Gerindra, Prabowo sebagai capres sudah harga mati. Tidak ada  tawar menawar terkait hal itu. Sikap tegas itu juga terungkap saat kadernya Sandiaga Uno sering diberitakan layak menjadi capres.

"Petinggi Gerindra langsung menegaskan tidak ada capres selain Prabowo yang akan diusung partainya. Sikap tegas petinggi Gerindra itu tidak pernah dianulir oleh Prabowo. Hal ini menjadi indikasi kuat kalau Prabowo memang tetap ingin maju kembali pada pilpres 2024 sebagai Capres," kata dia.

Lalu, elektabilitas yang tinggi membuat Prabowo semakin percaya diri untuk maju kembali menjadi Capres. Dengan kerapnya elektabilitas Prabowo pada peringkat pertama, membuat dirinya dan partainya lebih yakin memenangkan kontestasi pilpres 2024.

Ia menambahkan Gerindra dengan perolehan kursi tiga besar di DPR RI, tentu tidak menginginkan ketua umumnya tidak mencalonkan sebagai Capres. Perolehan kursi DPR RI yang tinggi membuat Gerindra merasa sangat layak mengusung kadernya menjadi Capres.

"Hal itu diperkuat lagi dengan tingginya elektabilitas kadernya. Jadi, logika politik partai Gerindra sangat logis mencalonkan Prabowo menjadi Capres," kata dia.

Ia menjelaskan logika politik itu juga tentunya ada di benak Prabowo. Menteri Pertahanan itu menilai dirinya sangat layak menjadi capres serta partainya berhak dan sangat layak untuk mengusungnya.

"Jadi, sangat kontralogika bila Prabowo akan merelakan capres kepada orang lain. Ia dan partainya justru Pilpres 2024 menjadi momentum untuk presiden sesungguhnya," kata dia.

Sebelumnya diketahui, Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto mengungkapkan kriteria yang tepat untuk calon presiden 2024. Selain seorang WNI yang sehat jasmani dan rohani, sosok tersebut haruslah yang komitmen dan setia kepada Indonesia.

"Sosok yang sungguh-sungguh komit dan setia kepada Pancasila, UUD 1945 seutuhnya. Tidak sebagai mantra, tapi seutuhnya. Saya kira itu kriteria yang paling penting. Kalau bisa yang berpengalaman," kata Prabowo di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Rabu (1/6).

Prabowo kemudian ditanya kembali soal peluangnya mencalonkan diri maju dalam Pilpres 2024.

"Ya nggak harus Prabowo, siapa saja," katanya.

Haura Hafizhah

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ النَّبِيّٖنَ لَمَآ اٰتَيْتُكُمْ مِّنْ كِتٰبٍ وَّحِكْمَةٍ ثُمَّ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ مُّصَدِّقٌ لِّمَا مَعَكُمْ لَتُؤْمِنُنَّ بِهٖ وَلَتَنْصُرُنَّهٗ ۗ قَالَ ءَاَقْرَرْتُمْ وَاَخَذْتُمْ عَلٰى ذٰلِكُمْ اِصْرِيْ ۗ قَالُوْٓا اَقْرَرْنَا ۗ قَالَ فَاشْهَدُوْا وَاَنَا۠ مَعَكُمْ مِّنَ الشّٰهِدِيْنَ
Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi, “Manakala Aku memberikan kitab dan hikmah kepadamu lalu datang kepada kamu seorang Rasul yang membenarkan apa yang ada pada kamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya.” Allah berfirman, “Apakah kamu setuju dan menerima perjanjian dengan-Ku atas yang demikian itu?” Mereka menjawab, “Kami setuju.” Allah berfirman, ”Kalau begitu bersaksilah kamu (para nabi) dan Aku menjadi saksi bersama kamu.”

(QS. Ali 'Imran ayat 81)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement