Ahad 05 Jun 2022 22:54 WIB

Sandiaga Uno Apresiasi Pelaksanaan Lebaran Depok

Lebaran Depok bentuk kerukunan dengan keguyuban dalam melestarikan kebudayaan.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Menparekraf Sandiaga Uno, didampingi Wali Kota Depok Mohammad Idris dan Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono di acara Lebaran Depok 2022, Ahad (5/6/2022)
Foto: Diskominfo depok
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Menparekraf Sandiaga Uno, didampingi Wali Kota Depok Mohammad Idris dan Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono di acara Lebaran Depok 2022, Ahad (5/6/2022)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK --  Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Menparekraf Sandiaga Uno mengapresiasi gelaran tradisi kebudayaan tersebut sebagai pembuktian pelestarian kebudayaan serta kebangkitan ekonomi yang semakin meningkat di Kota Depok.

"Senang bisa diundang ke acara Lebaran Depok, semua hebat luar biasa. Berbagai kalangan bisa hadir mengokohkan toleransi dengan berbagai pemuka agama yang hadir. Bentuk kerukunan dengan keguyuban dalam melestarikan kebudayaan," jelasnya 

Baca Juga

Sandiaga menegaskan, Lebaran Depok merupakan bentuk promosi jati diri Kota Depok. Lebaran Depok juga bukti dari kebangkitan ekonomi. Hal tersebut terlihat dari ratusan pelaku usaha yang turut dilibatkan dalam gelaran Lebaran Depok 2022 ini.

"Saya sangat apresiasi, termasuk juga dengan adanya Kamus Bahasa Depok sehingga bahasanya bisa terus dilestarikan. Saya sudah diberikan bukunya bahwa bukan bahasa Sunda, bukan Jawa tapi bahasa Depok. Ada 4.000 kata, Jadi harus dilestarikan," ujarnya. 

Acara Lebaran Depok digelar Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporyata) Kota Depok bersama Kumpulan Orang-Orang Depok (KOOD). Acara tersebut berlangsung selama tiga hari yang berlangsung di Perumahan Shila At Sawangan, di mulai Jumat 3 Juni hingga Ahad 5 Juni 2022.

 

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلْيَوْمَ اُحِلَّ لَكُمُ الطَّيِّبٰتُۗ وَطَعَامُ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ حِلٌّ لَّكُمْ ۖوَطَعَامُكُمْ حِلٌّ لَّهُمْ ۖوَالْمُحْصَنٰتُ مِنَ الْمُؤْمِنٰتِ وَالْمُحْصَنٰتُ مِنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ مِنْ قَبْلِكُمْ اِذَآ اٰتَيْتُمُوْهُنَّ اُجُوْرَهُنَّ مُحْصِنِيْنَ غَيْرَ مُسَافِحِيْنَ وَلَا مُتَّخِذِيْٓ اَخْدَانٍۗ وَمَنْ يَّكْفُرْ بِالْاِيْمَانِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهٗ ۖوَهُوَ فِى الْاٰخِرَةِ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ ࣖ
Pada hari ini dihalalkan bagimu segala yang baik-baik. Makanan (sembelihan) Ahli Kitab itu halal bagimu, dan makananmu halal bagi mereka. Dan (dihalalkan bagimu menikahi) perempuan-perempuan yang menjaga kehormatan di antara perempuan-perempuan yang beriman dan perempuan-perempuan yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu, apabila kamu membayar maskawin mereka untuk menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan bukan untuk menjadikan perempuan piaraan. Barangsiapa kafir setelah beriman, maka sungguh, sia-sia amal mereka, dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi.

(QS. Al-Ma'idah ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement