Senin 06 Jun 2022 11:53 WIB

Finlandia dan Swedia Gabung Latihan Angkatan Laut NATO di Laut Baltik

Latihan bersama NATO diikuti oleh 7.000 pelaut, penerbang dan marinir dari 16 negara.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Dalam foto ini disediakan oleh Angkatan Bersenjata Swedia pada 25 Agustus 2020, pasukan bersiap di wilayah Laut Baltik. Pertanyaan apakah akan bergabung dengan NATO muncul di Finlandia dan Swedia, di mana invasi Rusia ke Ukraina telah menghancurkan kepercayaan lama bahwa tetap berada di luar aliansi militer adalah cara terbaik untuk menghindari masalah dengan tetangga raksasa mereka. Jika Finlandia dan Swedia bergabung dengan aliansi, Rusia akan menemukan dirinya sepenuhnya dikelilingi oleh negara-negara NATO di Laut Baltik dan Kutub Utara—dua wilayah yang dianggap Moskow sebagai halaman belakang.
Foto: Joel Thungren/Swedish Armed Forces/TT via AP
Dalam foto ini disediakan oleh Angkatan Bersenjata Swedia pada 25 Agustus 2020, pasukan bersiap di wilayah Laut Baltik. Pertanyaan apakah akan bergabung dengan NATO muncul di Finlandia dan Swedia, di mana invasi Rusia ke Ukraina telah menghancurkan kepercayaan lama bahwa tetap berada di luar aliansi militer adalah cara terbaik untuk menghindari masalah dengan tetangga raksasa mereka. Jika Finlandia dan Swedia bergabung dengan aliansi, Rusia akan menemukan dirinya sepenuhnya dikelilingi oleh negara-negara NATO di Laut Baltik dan Kutub Utara—dua wilayah yang dianggap Moskow sebagai halaman belakang.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- NATO menggelar latihan angkatan laut yang dipimpin Amerika Serikat (AS) di Laut Baltik pada Ahad (5/6/2022). Latihan ini diikuti lebih dari 7.000 penerbang dan marinir dari 16 negara, termasuk Finlandia dan Swedia.

Latihan angkatan laut tahunan bertajuk BALTOPS pertama kali digelar pada 1972. Latihan ini tidak ditujukan untuk menanggapi ancaman khusus apa pun.  Tetapi NATO mengatakan, partisipasi Swedia dan Finlandia dalam latihan tahunan tersebut dapat meningkatkan ketahanan dan kekuatan pasukan gabungan.

Baca Juga

Finlandia dan Swedia sama-sama memiliki sejarah panjang non-blok militer, sebelum pemerintah mereka memutuskan bergabung dengan NATO pada Mei lalu. Kedua negara tersebut berubah haluan akibat invasi Rusia ke Ukraina yang berlangsung sejak 24 Februari.

Selama beberapa tahun terakhir, Moskow telah berulang kali memperingatkan Helsinki dan Stockholm agar tidak bergabung dengan aliansi militer Barat. Moskow juga memperingatkan, mereka akan mengambil tindakan pembalasan, jika Helsinki dan Stockholm bergabung dengan NATO.

Menjelang latihan angkatan laut, yang melibatkan 45 kapal dan 75 pesawat, pejabat tinggi militer AS mengatakan, sangat penting bagi NATO untuk menunjukkan dukungan kepada pemerintah di Helsinki dan Stockholm.

“Penting bagi kami, AS, dan negara-negara NATO lainnya untuk menunjukkan solidaritas dengan Finlandia dan Swedia dalam latihan ini,” ujar Kepala Staf Gabungan AS, Mark Milley, saat konferensi pers di atas kapal perang amfibi USS Kearsarge, yang ditambatkan di pusat kota Stockholm.

Milley berbicara dengan Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson, dan menekankan bahwa Laut Baltik adalah perairan yang penting secara strategis. Menurut Milley, Laut Baltik adalah salah satu jalur laut terbesar di dunia.

"AS belum pernah memindahkan kapal perang sebesar USS Kearsarge setinggi 843 kaki di ibu kota Swedia, di mana kapal itu berlayar melalui jalur sempit di kepulauan Stockholm," kata Milley.

Milley mengatakan, dari sudut pandang Moskow, bergabungnya Finlandia dan Swedia dengan NATO akan sangat bermasalah. Langkah ini akan meninggalkan Rusia dalam posisi militer yang sulit karena garis pantai Laut Baltik akan hampir sepenuhnya dikelilingi anggota NATO, kecuali eksklave Baltik Rusia di Kaliningrad, Kota St. Petersburg dan sekitarnya.

Sebagai mitra dekat NATO, Finlandia dan Swedia berpartisipasi dalam latihan angkatan laut sejak pertengahan 1990-an. Latihan tahunan BALTOPS 22 dijadwalkan berakhir di pelabuhan Kiel Jerman pada 17 Juni. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement