Senin 06 Jun 2022 16:38 WIB

KIB, Antara Airlangga dan Capres dari Luar Koalisi

Golkar menegaskan akan mengusung Airlangga Hartarto sebagai capres pada 2024.

Red: Andri Saubani
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) bertumpu tangan dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kiri) dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa (kanan) pada acara silaturahmi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di Plataran Senayan, Jakarta, Sabtu (4/6/2022). Kegiatan silaturahmi nasional itu merupakan sebuah ikhtiar partai-partai KIB yaitu Partai Golkar, PAN, dan PPP untuk menunjukkan tradisi politik yang baru.
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) bertumpu tangan dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kiri) dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa (kanan) pada acara silaturahmi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di Plataran Senayan, Jakarta, Sabtu (4/6/2022). Kegiatan silaturahmi nasional itu merupakan sebuah ikhtiar partai-partai KIB yaitu Partai Golkar, PAN, dan PPP untuk menunjukkan tradisi politik yang baru.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Nawir Arsyad Akbar, Mabruroh, Febrianto Adi Saputro 

Dalam pidatonya di Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Partai Golkar Jawa Barat di Sentul International Convention Center, Kabupaten Bogor, Jumat (3/6), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengakui menerima banyak pertanyaan terkait sosok yang akan diusung oleh Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sebagai calon presiden (capres). Ia pun meminta semua pihak agar bersabar, mengingat perjalanan hingga Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 masih cukup panjang.

Baca Juga

"Jadi, mengenai waktu (pengumuman capres), bahasa Sundanya tong gagancangan teuing atuh. Bahasa Jawanya ojo kesusu," ujar Airlangga.

Meskipun Airlangga meminta untuk tidak terburu-buru membicarakan siapa capres KIB, sejak 2019 atau tepatnya keputusan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar telah menetapkan bahwa Golkar akan mengusung Airlangga sebagai capres pada 2024. Hal ini pun kembali ditegaskan oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung.

"Kita (Partai Golkar) sudah menetapkan Pak Airlangga sebagai calon presiden, tentu kami menetapkan sebagai calon presiden karena dia adalah kader terbaik kami saat ini," ujar Doli di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (6/6).

Menurut dia, Airlangga adalah sosok yang tepat untuk meneruskan program dan kebijakan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Apalagi, Airlangga adalah orang yang sudah berada dalam bagian Kabinet Indonesia Maju sebagai menteri koordinator perekonomian.

"Pak Airlangga Hartarto, Golkar adalah bagian dari koalisi pemerintah. Jadi, kami adalah bagian yang tugasnya adalah untuk melanjutkan pembangunan yang sudah dilakukan oleh Pak Jokowi," ujar Doli.

Kendati demikian, kata dia, KIB masih terbuka dengan nama-nama lain yang berpotensi diusung sebagai capres atau cawapres. Hal tersebutlah yang juga pernah diungkapkan oleh Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa.

"Even sekarang pun kita sudah berkoalisi dengan PAN dan PPP, ketiga pimpinan parpol ini sepakat masih membuka diri kepada kekuatan partai politik mana untuk membangun sinergi dan membangun kebersamaan," ujar Ketua Komisi II DPR itu.

Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa menyatakan, tak menutup kemungkinan KIB memilih sosok dari luar ketiga partai tersebut untuk menjadi capres. Bahkan, Zulkifli menyinggung nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Jangan-jangan ini koalisi untuk Pak Ganjar, oh bisa juga. Ada lagi yang tanya 'Pak jangan-jangan ini koalisi untuk Pak Anies?' Bisa juga kok, semua bisa, karena kami memang belum membicarakan soal capres dan cawapres," ujar Zulkifli dalam pidato Silaturahim Nasional Koalisi Indonesia Bersatu, Sabtu (4/6) malam.

Senada, Suharso mengatakan bahwa KIB tak alergi dengan nama lain yang berada di luar Partai Golkar, PAN, dan PPP. Selama sosok tersebut memenuhi kriteria dan pertimbangan dari ketiga partai.

KIB, kata dia, memiliki sejumlah kriteria capres yang akan diusung. Beberapa di antaranya adalah mumpuni, memiliki rekam jejak yang baik, dan berkomitmen untuk rakyat.

"Tidak alergi (capres) dari luar koalisi, sepanjang memenuhi hal-hal yang kita sepakati secara bulat," ujar Suharso.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement