Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Andrik Redno Widodo

Perbedaan Antara Ternak Ruminansia dan Non Ruminansia

Eduaksi | Monday, 06 Jun 2022, 15:58 WIB

Apa sih perbedaan antara ternak ruminansia dan non ruminansia? Mungkin pertanyaan seperti ini ada dalam benak anda yang baru saja berkecimpung dalam dunia peternakan.

Sebagaimana kita ketahui bahwa beternak merupakan sebuah kegiatan yang sering kita jumpai di Indonesia khususnya wilayah pedesaan.

Para peternak perorangan biasanya tidak memikirkan seberapa banyak ternak yang mereka pelihara. Yang terpenting adalah mereka memiliki tabungan untuk mengantisipasi suatu hal yang sifatnya dadakan.

Meski begitu, sudah selayaknya para peternak perorangan ini memiliki pengetahuan tentang usaha yang mereka jalani. Tujuannya agar usaha tersebut berjalan dengan lancar dan mendapatkan keuntungan dari usaha tersebut.

Ada beberapa istilah yang wajib diketahui oleh para peternak. mulai dari perbedaan antara ternak ruminansia dan non ruminansia (unggas). Perbedaan ini akan sangat mempengaruhi jenis pakan, saluran pencernaan hingga produktivitas ternak yang mereka pelihara.

Perbedaan Ruminansia dan Non Ruminansia

Perbedaan ruminansia dan non ruminansia

1. Ternak Ruminansia

Ruminansia berasal dari bahasa latin (ruminare) yang artinya adalah melakukan pengunyahan pakan kembali. Masyarakat Indonesia lebih mengenal istilah tersebut dengan memamah biak. Jadi, ternak ruminansia dapat diartikan sebagai ternak pemamah biak.

Berdasarkan ukurannya, ternak ruminansia terbagi menjadi 2 kelompok yaitu:

a) Ruminansia kecil = kambing, domba, kijang dan rusa.

b) Ruminansia besar = sapi, kerbau, banteng dan bison.

Ternak ruminansia sendiri merupakan mamalia berkuku genap yang berasal dari sub ordo Artiodactyla. Selain itu, ternak ruminansia memiliki lambung lebih dari satu (lambung jamak). Sistem pencernaan ternak ruminansia berbentuk perut besar atau rumen.

Di dalam rumen, terdapat banyak sekali mikroba yang hidup secara simbiosis dengan inangnya (ternak). Mikroba tersebut berfungsi untuk melakukan fermentasi yang mendukung sistem pencernaan.

Berkat bantuan mikrobra rumen, ternak ruminansia bisa mengubah pakan yang awalnya bekualitas jelek, menjadi pakan yang berkualitas baik. Misalnya jerami, rumput, daun dan lainnya. Hal inilah yang mendasari perbedaan antara ternak ruminansia dan non ruminansia.

Adapun untuk saluran pencernaan dari ternak ruminansia meliputi:

· Mulut (Enzimatik).

· Rumen (Fermentatif).

· Retikulum (Fermentatif).

· Omasum (Fermentatif).

· Abomasum (Fermentatif).

· Usus halus.

· Usus besar.

· Rektum/anus.

2. Non Ruminansia

Setelah anda mengenal pengertian dari ternak ruminansia, kini saatnya mengenal istilah dari ternak non ruminansia. Pada intinya, non ruminansia adalah kebalikan dari ruminansia.

Jika ternak ruminansia memiliki sistem pencernaan yang terdiri dari lambung jamak (lebih dari satu), maka non ruminansia adalah ternak yang memiliki sistem pencernaan dengan lambung tunggal (monogastrik).

Adapun untuk saluran pencernaan pada ternak non ruminansia meliputi mulut, esophagus, lambung, usus kecil, usus besar dan bermuara di rektum. Ternak yang termasuk dalam kategori non ruminansia adalah unggas.

Berdasarkan sistem pencernaannya, ternak non ruminansia tidak bisa mengonsumsi makanan yang berasal dari rumput atau limbah pertanian layaknya ternak ruminansia. Penyebabnya adalah karena ternak non ruminansia tidak mampu mencerna pakan yang memiliki kandungan serat kasar tinggi.

Ternak non ruminansia tidak memiliki mikroba rumen sehingga tidak bisa mencerna pakan berserat layaknya ruminansia. Dengan kata lain, ternak non ruminansia tidak akan mengalami proses pengunyahan pakan kembali (remastikasi).

Untuk ciri-ciri dari ternak non ruminansia adalah esophagus yang berbentuk lurus dan membesar pada ujungnya berbentuk tembolok. Pakan yang masuk yang masuk ke dalam tembolok akan mengalami pelunakan serat kasar selama beberapa jam sebelum akhirnya tercerna.

Sistem pencernaan dari ternak non ruminansia lebih sederhana bila dibandingkan dengan ternak ruminansia. Saluran pencernaan tersebut meliputi:

· Mulut.

· Esophagus.

· Tembolok.

· Proventikulus.

· Gizzard.

· Usus halus.

· Sekum.

· Usus besar.

· Kloaka.

Untuk informasi lengkap mengenai perbedaan antara ternak ruminansia dan non ruminansia, silahkan baca selengkapnya disini.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image