Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nabila Khairunisa Azzahra

Gaya Hidup Menetap Dilihat dari Potensi Risiko Kesehatan

Gaya Hidup | Tuesday, 07 Jun 2022, 10:06 WIB
Source: Celebrities.id

Gaya hidup menetap atau sedentary lifestyle adalah gaya hidup yang tidak banyak bergerak sehingga kekurangan aktivitas fisik dan memiliki efek yang merugikan kesehatan. Perilaku menetap ini merupakan perilaku yang sering dilakukan. Beberapa contoh perilaku menetap, yaitu menonton televisi, bermain video game, menggunakan gawai, duduk di kantor, dan berbaring. Gaya hidup seperti ini dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, diabetes melitus, hipertensi, dan kanker. Pola waktu yang berbeda meskipun jumlah waktunya sama, tetap dapat memiliki manfaat kesehatan yang relatif. Pola waktu menetap dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan bahaya kesehatan yang signifikan misalnya, aktivitas menetap tanpa istirahat atau dengan istirahat.

Gaya hidup menetap sangat berkaitan dengan risiko kematian dan penyakit kardiovaskular. Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa risiko kematian orang dengan waktu duduk lebih dari sepuluh jam dan kurang dari lima jam sehari lebih berkorelasi dengan semua penyebab kematian. Dalam penelitian itu disebutkan juga bahawa aktivitas menonton televisi 6 jam sehari memiliki risiko kematian dua kali lipat dibandingkan dengan orang yang menonton televisi kurang dari 2 jam sehari. Waktu duduk secara independen memiliki risiko relatif untuk semua penyebab kematian 30% dengan aktivitas fisik rendah. Risiko penyakit metabolik seperti diabetes melitus bertambah seiring dengan menngkatnya waktu duduk harian. Aktivitas fisik sedikit mengimbangi risiko bertambahnya diabetes melitus tetapi tidak signifikan sehingga aktivitas fisik tidak berpengaruh terhadap dampak lama dari gaya hidup menetap tehadap diabetes melitus. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa ketidakaktifan otot yang berkepanjangan mengurangi aktvitas LPL yang mengatur konsentrasi lipid darah dan metabolisme karbohidrat melalui jalur seluler yang berbeda dari respons motorik normal. Maka dapat disimpulkan bahwa duduk menetap dalam waktu yang lama dapat mempengaruhi aktivitas pengangkut glukosa otot sehingga menambah risiko terkena penyakit diabetes melitus.

Manfaat dalam membahas gaya hidup menetap ini dapat dikaitkan dengan rekomendasi aktivitas fisik harian untuk orang dewasa atau remaja karena risiko perilaku menetap dengan ulah waktu tertentu. Setelah mengetahui hubungan dari gaya hidup menetap dengan risiko penyakit metabolik ataupun kematian maka diharapkan kita dapat mencukupi kebutuhan aktivitas fisik dengan memenuhi kriteria 150-300 menit MPA per minggu dapat memberikan dampak kesehatan yang signifikan.

Departemen Kesehatan Pemerintah Australia menyediakan rekomendasi khusus aktivitas fisik dan perilaku menetap sesuai dengan usianya. Menurut pedoman perilaku menetap aktivitas fisik Australia, bayi dan anak-anak berusia kurang dari 5 tahun disarankan untuk tidak diikat di kereta dorong, kursi mobil, atau kursi tinggi selama lebih dari 1 jam setiap harinya. Sementara mereka terlibat dalam perilaku menetap, mereka dianjurkan untuk menghabiskan waktu membaca buku, bernyanyi, memecahkan teka-teki, dan berbicara dengan pengasuh mereka dibandingkan dengan menonton televisi atau DVD, bermain di komputer, atau bermain video game lainnya. Untuk anak-anak antara usia 5 dan 17, waktu layar rekreasi yang menetap harus dibatasi hingga 2 jam sehari, dan mereka disarankan untuk terlibat dalam interaksi dan pengalaman sosial yang positif. Orang dewasa yang lebih tua berusia 65 tahun ke atas disarankan untuk tetap aktif sebanyak mungkin setiap hari. Jumlah aktivitas fisik yang direkomendasikan untuk orang dewasa adalah 150-300 menit MPA atau 75-150 menit aktivitas fisik berat atau setara MVPA per minggu.

Gaya hidup menetap memiliki berbagai risiko penyakit hingga penyebab kematian, mulai dari penyakit metabolik hingga kardiovaskular. Tidak dapat dipungkiri bahwa dampak negatif tersebut kian meningkat apabila waktu duduk sehari-hari kita juga meningkat. Oleh karena itu, penting untuk mengurangi perilaku menetap sebanyak mungkin. Bahkan jika total waktu duduk harian tidak dapat dikurangi, maka dapat diimbangi dengan berolahraga 150-300 menit MPA per minggu. Jika olahraga yang cukup tidak dapat dilakukan, individu setidaknya harus melakukan aktivitas fisik ringan, meskipun tidak mencukupi kebutuhan metabolik.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image